Cerita sebelumnya....
Kematian tragis Raden Birawa berserta semua makhluk bernyawa yang menghuni di kediamannya membuat geger dunia persilatan.Â
Apalagi pembunuhan yang sadis dan telengas itu dihembus oleh kabar munculnya Mestika Cakar Naga.
Kalayak dunia persilatan sudah mahfum, bahwa mestika ini sudah jatuh ke tangan Raden Birawa, dan Tiga Setan Pencabut Nyawa dari Bukit Rambak Gaung.. adalah perpanjangan tangan Malaikat Maut menghabisinya.
Jangan... jangan?
Mestika itu jatuh ke tangan Tiga Setan Pencabut Nyawa hasil rampasan yang dikangkangi sendiri.
Begitulah... Kabar cepat berhembus.
Tiga Setan Pencabut Nyawa mulai sebagai eksekutor atau pemburu nyawa karena pesanan seseorang yang masih misterius, sekarang berbalik menjadi buruan para pihak yang ingin memiliki Mestika Cakar Naga. Lambang supermasi kekuatan kesaktian dan kekuatan kekuasaan yang diidam-idamkan semua orang yang mendamba jadi jagoan nomor satu di kolong langit, dan siapa tahu naik derajat menjadi penguasa Tanah Widyatilka.
*
Ketiban sial namanya, Tiga Setan Pencabut Nyawa, hanya dapat ongkos pesanan membunuh saja, tidak seberapa, eee.... sekarang mereka harus diburu oleh para jago-jago persilatan yang tidak main- main tingkat kepandaiannya.
Setan Muka Codet yang berhasil memukul rubuh Ki Sapar dan kemudian mati jatuh bersamanya. Mukanya semakin seram, karena rasa emosi menguasai hatinya. Rambutnya yang panjang, badannya kurus tampak gemetar.
