Mohon tunggu...
Jafran Azzaki
Jafran Azzaki Mohon Tunggu... Lainnya - Senang Menulis

Seseorang dengan hobi menulis.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Menguat, Erick Thohir Cawapres

27 Januari 2023   11:50 Diperbarui: 27 Januari 2023   12:20 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Airlangga Hartarto dan Erick Thohir. Capres dan cawapres di Pilpres 2024? (Foto: Republika).

ERICK Thohir serius merawat keinginannya berlaga di Pilpres 2024. Nama Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini bahkan terus melejit dalam berbagai hasil jajak pendapat sebagai kandidat bakal calon wakil presiden (bacawapres) yang  paling mumpuni.

Erick Thohir sudah semakin jauh mengungguli beberapa nama lainnya yang juga digadang-gadang bisa menempati posisi tersebut, termasuk Sandiaga Salahuddin Uno, Andika Perkasa, dan Yenny Wahid, sementara nama Khofifah Indar Parawansa perlahan meredup seiring dengan adanya indikasi tengah dibidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Erick Thohir berpotensi merebut tiket ke Pilpres 2024 selaras dengan kuatnya dukungan yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo terhadapnya.

 Endorsement Jokowi yang paling terasa adalah bagaimana Erick Thohir dimuluskan merebut kursi Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI, melalui Kongres Luar Biasa (KLB) pada 16 Febtuari 2023 mendatang.

KLB PSSI itu memang masih akan tersaji beberapa pekan lagi. Namun, langkah Erick Thohir diyakini tidak akan terhadang, bahkan oleh La Nyalla Mahmud Mattalitti sekali pun. Ketua DPD RI tersebut sejauh ini memang masih meneguhkan tekadnya untuk terus maju, head to head melawan Erick Thohir.

Bisa saja La Nyalla Mahmud Mattalitti akan mundur menjelang KLB, walau mungkin juga ia akan terus maju, sebagaimana tekadnya "Sekali layar terkembang surut kita berpantang."

Toh, tidak sedikit yang mempertanyakan sebegitu besarnya ambisi Erick Thohir untuk "mengambil" PSSI. Apakah jabatan sebagai ketum PSSI konsideran untuk dukungan dari masyarakat di Pilpres 2024 mendatang? Lebih menohok lagi, apakah Erick Thohir akan tetap memimpin PSSI setelah nasib baik membawanya mmeraih kursi "RI-2".

Sangat mungkin pertanyaan-pertanyaan tersebut juga sudah lama terpateri di benak pengusaha muda dengan akses luas di bidang bisnis dan olahraga itu. Sangat mungkin juga jika hal itu sudah dibahas dalam pertemuan-pertemuan empat mata dengan Presiden Joko Widodo.

Memanfaatkan jabatan sebagai Ketum PSSI untuk mendulang suara dalam kontestasi apapun, termasuk Pilpres 2024, tentu sah-sah saja. Walaupun demikian, berkaca dari pengalaman, sepak bola tidak bisa dijadikan ukuran untuk memperoleh dukungan dari masyarakat. Posisi sebagai Ketum PSSI tidak bisa dijadikan konsideran untuk menggalang dukungan.

Interaksi sepak bola sangat dinamis, dengan mayoritas keterlibatan kaum muda, terlebih sebagai penikmat. Dari persfektif sepak bola, dukungan atau simpati umumnya konsideran dengan apa yang terjadi di lapangan pertandingan. Intinya, simpati atau empati masyarakat umumnya berkaitan dengan prestasi tim nasional PSSI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun