Penyebab rendahnya minat mahasiswa di bidang teknik dan MIPA
Ada pandangan umum yang menyatakan bahwa kuliah di bidang teknik dan MIPA itu sulit. Banyak perhitungan matematika yang akan dijumpai. Sementara pekerjaan yang nanti didapatkan belum tentu membayar lebih dari profesi lain yang tidak memerlukan skill matematika yang kompleks.Â
Pandangan ini tentunya tidak keliru karena memang demikian kenyataannya. Mahasiswa teknik dan MIPA diwajibkan untuk lulus mata kuliah dasar seperti kalkulus yang tidak harus dipelajari mahasiswa yang memilih bidang ilmu lainnya. Sementara, lulusan teknik dan MIPA belum tentu bekerja sesuai bidangnya dan mendapatkan bayaran yang lebih besar dari profesi lainnya.
Lulusan teknik dan MIPA bahkan banyak yang akhirnya bekerja tidak sesuai dengan bidang ilmu yang dipelajari. Banyak yang bekerja di bidang keuangan seperti bank, leasing dan asuransi.Â
Lowongan pekerjaan yang sesuai dengan bidang ilmu yang dipelajari selalu tidak seimbang dengan jumlah lulusan yang ada. Hal ini lebih terlihat di kota-kota kecil yang tidak memiliki industri besar. Lulusan teknik dan MIPA harus merantau ke kota besar untuk mencari peluang pekerjaan yang sesuai dengan minat lulusan tsb.
Hal ini tentunya berkaitan dengan prioritas pembangunan pemerintah. Sektor pertanian, keuangan, minyak dan gas masih menjadi fokus pemerintah dalam meningkatkan pendapatan negara.Â
Hal ini berdampak pada kecepatan perkembangan industri teknologi kita. Jika pemerintah menjadikan sektor pengembangan teknologi sebagai salah satu prioritas utama dalam peningkatan pendapatan negara, bukan tidak mungkin kita akan dapat bersaing dengan negara-negara penghasil teknologi mutakhir seperti Amerika, Jerman dan Jepang.Â
Selain itu, salah satu parameter utama yang menentukan perkembangan suatu negara adalah industrialisasi dan perkembangan teknologi sangat berpengaruh dalam mendorong perkembangan sektor industri.Â
Potensi pasar produk-produk teknologi berbasis nanoteknologi akan sangat besar di masa mendatang. Hal ini dapat dilihat dari tren generasi milenial saat ini yang seakan tidak bisa lepas dari gadget, social media dan perlatan-peralatan elektronik modern. Pengembangan nanoteknologi untuk peralatan teknologi modern sudah dilakukan secara serius oleh negara-negara maju.
Oleh karena itu, generasi milenial saat ini haruslah didorong untuk mencintai bidang rekayasa dan ilmu alam yang akan menentukan arah perkembangan teknologi dan industri negara kita kedepannya.