Siapa bilang Madura cuma terkenal karena satenya? Siapa bilang Madura kesohor cuma karena sotonya? Rupanya, ada camilan gurih kriuk-kriuk yang menggoyang lidah dari hasil olahan singkongnya.
Meski jadi anak rantau di Ibukota, saya bersyukur hampir setiap bulan dapat pasokan ransum dari "ibu pertiwi" di Pulau Garam nan jauh di mato. Isinya bervariasi, kadang-kadang bumbu sambel pecel Blitar, kering kentang, dua batang Silver Queen Chunky Bar, hingga ekstrak jahe temulawak (biar sehat kata sibu).
Tapi dari beberapa variasi pakettan ransum yang dikirim, keripik singkong Sumenep lah yang paling ditunggu. Saya sengaja pesan varian rasa yang pedas manis, karena lebih cocok di lidah. Rasa original dan bawang putih agak kurang suka.
Tak tanggung-tanggung, ibu mengirim keripik singkong dalam jumlah yang lumayan. Cukup buat klethak-kletuk saat di kosan, dan bagi-bagi beberapa bungkus buat teman di kantor yang rupanya cukup gandrung dengan penganan khas bumi kerappan sapi ini.
Meski bahannya sejenis dengan keripik singkong khas minang, tapi soal rasa dijamin beda. Madura punya racikan sendiri yang unik dan khas. Jika singkong balado sumatera barat cenderung basah dan pekat, keripik singkong Sumenep ini disaji berbentuk bulat pipih nan crunchy.
Ukurannya pas saat disuapkan di lidah, dengan rasa gurih pedas manis gurih yang otentik. Jika dilihat dari label komposisinya, keripik yang dikenal dengan sebutan krepek tenggeng (bahasa Madura) ini menggunakan bahan yang sederhana yaitu bawang putih, gula, cabai, penyedap rasa dan tentunya singkong sebagai bahan utama.
Meski rasa pedas manisnya mendominasi, gurih rasa bawang putihnya pun turut memperkaya rasa bumbunya. Sensasi kriuk-kriuknya yang bikin nagih dihasilkan setelah singkong rajang ini direndam dalam larutan bumbu halus dan kapur sirih. Â
Proses penggorengannya yang sempurna mampu menghasilkan keripik singkong yang pulen dan kering. Ditemani keripik sumenep dan segelas teh hangat, sederet bacaan artikel yang mutlak muncul di layar komputer pun tak terasa untuk dikerjakan.
Madura dan keripik singkongnya
Sembari mengunyah keripik ini, saya jadi teringat untuk membuka kilas kajian pustaka yang pernah saya tulis soal Madura. Sebagai salah satu wilayah berkapur campuran kuarsa mineral, menjadikan tanah Madura kurang cocok untuk budidaya sejumlah tanaman hortikultura.