Mohon tunggu...
Jack
Jack Mohon Tunggu... Penulis - Pengagum Kata

Seorang pemuda sederhana yang hidupnya menikmati petualangan dunia akan hal cinta, ilusi, dan juga dimensi.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Melupakan Kata yang Lalu [Resensi Novel Kata]

24 Maret 2020   16:01 Diperbarui: 24 Maret 2020   16:38 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Mengalami suatu hubungan yang masih tidak ada kejelasan dan terjebak dalam suatu masa lalu memang sangatlah menyedihkan dan menyakiti hati. hal inilah yang dialami oleh seorang perempuan kuat, Binta Dineschara Prandipta namanya. Ia adalah seorang mahasiswi jurusan ilmu komunikasi disalah satu perguruan tinggi di Jakarta, hidupnya penuh kesulitan sehingga masa kuliahnya itu tak bisa ia nikmati. 

Di umur 5 tahun, ia ditinggal oleh ayahnya dan hidup hanya bersama ibunya yang mengidap Skizofrenia, yaitu penyakit dimana penderita tak bisa membedakan antara dunia real dengan imajinasi. Binta juga masih belum bisa berdamai dengan hubungan cinta, ia masih terjebak dalam masa lalunya, ia ditinggal oleh kekasihnya yang bernama Biru yang tak jelas memberikan alasan untuk pergi.

Hal pahit yang dialami oleh Binta, membuat ia sulit untuk bergaul bersama temannya. Binta hanya memiliki satu teman baik, namanya adalah Cahyo. Cahyo adalah seorang yang selalu ada untuk Binta, dikala bosan, dikala sedih, dan tentunya dikala senang. 

Suatu ketika, Cahyo ingin memperkenalkan Binta pada seorang senior kampus yang bernama Nugraha atau kerap disebut Nug, tapi Binta bersikap begitu cuek dan tidak peduli. Namun, bukan lelaki namanya jika tidak berjuang, semakin cuek Binta, Nug malah semakin tertarik dan makin berjuang untuk Binta. Hingga hari demi hari, Nug makin akrab dengan Binta dan bahkan dengan ibunya Binta. 

Di suatu hari, ketika Binta merasa bosan dengan hidupnya yang hanya datar jalannya, Cahyo datang dengan membawa sebuah hadiah. Ternyata, Hadiah itu adalah sebuah tiket ke Banda Neira, suatu pulau yang terletak di Kepulauan Banda. Tetapi, setelah Binta pergi dan tiba disana ia sangat merasa bahagia tapi pada akhirnya saat Binta pulang Jakarta, ia malah membawa kesedihan hati yang amat mendalam. 

Lalu, apakah yang membuat Binta bahagia tapi akhirnya ia sangat sedih? Lantas, bagaimana kelanjutan hubungan Binta dengan Nug? Akankah mereka akan terus semakin akrab? Dan bagaimana hubungan melupakan kata yang lalu dengan seorang Binta?

Buku ini sangatlah menarik. Nadhifa Allya Tsana atau dikenal Rintik Sedu berhasil membuat suatu alur cerita yang tak mudah ditebak oleh pembaca. Pembaca dibuat greget saat Binta berkali-kali bersikap tidak peduli pada Nug, nyatanya Nug adalah pria yang paling tampan dikampus dan Nug hanya berjuang untuk Binta disaat banyak wanita mendekati ia. Dan pembaca, selalu penasaran alasan Biru meninggalkan Binta. 

Penulis juga menambahkan sebuah sajak yang membuat pembaca merasa mendalami isi cerita. Penulis sangat pandai dalam membuat ending cerita, karena endingnya dibuat secara jelas dan detail dengan menceritakan kisah hidup Binta setelah ia bisa berdamai dengan masa lalunya. Selain dari segi cerita, rupa dari cover buku ini juga sangat menarik walau terlihat sederhana. Namun, buku ini masih ada beberapa kata yang salah dan masih berbelit, dan kisah Binta dengan masa lalu kurang detail dijelaskan. 

Sebagai penutup, novel ini sangat cocok untuk kalangan remaja, dewasa, dan pasangan yang masih dalam status tidak jelas atau tidak ada kepastian. Dan tentunya, untuk orang yang masih terjebak dalam masa lalu dan sulit melupakan kata yang lalu, dan tidak berani membuka hati untuk kata yang baru. Buku ini selain memberikan pengalaman tentang cinta, buku ini juga mengajarkan bagaimana menjalani hidup yang penuh masalah dengan senang hati.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun