Mohon tunggu...
Jackye Firsty Aruro
Jackye Firsty Aruro Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Manusia Merdeka

Ketika Aparat Penegak Hukum Kehilangan Integritas, Maka keadilan Hanya Akan Menjadi Milik Kaum Pemodal.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kemerdekaan Berekspresi dan Berpendapat

5 Juli 2021   17:35 Diperbarui: 5 Juli 2021   17:45 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Oleh : Jack Tj Aruro

Jika kebebasan berekspresi dan berpendapat yang dijamin oleh konstitusi negara dianggap sebagai tindak pidana hingga bermuara dipenjara, maka stop mengumandangkan soal negara demokrasi dan hak asasi manusia.

Sebagai wakil rakyat seharusnya bersikap dewasa dan berpikir rasional, kritik dan saran dari rakyat patut di terima dengan lapang dada, bukan malah seperti anak alay yang masih berusia belia.

Selalu menjerat rakyat dengan delik pidana ketika rakyat hendak bersuara menuntut hak-haknya yang telah dipangkas dan diperkosa, lantas apa yang harus kami banggakan dari kalian yang katanya adalah abdi negara ?

Makna pancasila, amanat undang-undang dasar 1945, undang-undang hak asasi manusia, ratifikasi konvenan internasional tentang hak sipil dan politik yang melegitimasi kebebasan berekspresi dan berpendapat hanya sekedar ilusi belaka.

Martabat negara hukum, demokrasi dan semangat reformasi telah dilecehkah demi pangkat, harta, dan uang.
Masih tak terima bila rakyat melontarkan sumpah serapah ?

Silahkan berkontemplasi serta evaluasi pikiran dan lahirkan kebijakan yang tidak menuai kritikan yang membuat hidup anda terancam.

Agar tak ada lagi rakyat yang dipenjara bahkan terenggut nyawa karna menyampaikan keluh kesahnya yang dijamin oleh peraturan perundang-undangan.

Ini bukan puisi ataupun surat cinta untuk starla, tetapi ini adalah salah satu metode perlawanan yang sengaja dikemas dalam bentuk untaian kata untuk mengembalikan akal sehat penguasa.

Meski bukan moncong senjata yang kerap digunakan oleh oknum aparatur negara untuk membungkam,
namun metode ini mampuh membakar semangat para pejuang yang masih setia berdiri di garis-garis kebenaran demi meraih kemenangan.

#Salam_Literasi
#Salam_Perjuangan
#Merdeka

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun