Mohon tunggu...
Johni Pangalila
Johni Pangalila Mohon Tunggu... Koki - Semangat

Manusia biasa yg selalu berusaha utk beradaptasi dgn manusia lainnya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Merawat Reformasi

22 Mei 2019   08:18 Diperbarui: 22 Mei 2019   08:21 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Setelah Reformasi berusia 21 thn. Jangankan berlari. Berjalan tegakpun masih tak mampu.

Bila diandaikan Reformasi itu seorang manusia, di usianya yang sudah 21 tahun itu seharusnya Reformasi sudah bisa berlari bahkan sudah bisa berprestasi membanggakan keluarga, bahkan Tanah Air nya.

Namun sayang, Reformasi hanyalah istilah dimana rakyat menginginkan suatu perubahan yang lebih baik, yang lebih positive untuk masa depan bangsa.

Seiring waktu, sebagian kecil dari para bidan Reformasi adalah mereka yang 32 thn terkekang, kaki tangan mereka terikat, mulut mereka tersumbat.  Maka dari itu, setelah Reformasi lahir, mereka merampas, menendang dan malahap apa saja yang ada di depan mereka. Mereka jadi buas dan haus kekuasaan.

Mereka merasa yang paling berperan dalam lahirnya Reformasi.
Mereka merasa paling utama. Saling berebutan kesempatan, jabatan dan imbalan. Sehingga Reformasi yang sejak bayi hanya dijadikan tangga untuk menggapai kerakusan, Reformasi di injak injak mereka. Maka dari itu, sampai diusia 21 tahun pun Reformasi hanya bisa merangkak saja.

Lalu datanglah seorang yang sangat sederhana yang bertahun lalu merasakan ketidak adilan. Dengan niat yang tulus beliau berusaha bangkit dan membangkitkan semangat Reformasi yang semakin rapuh.

Kemudian beliau merawat Reformasi dengan ramuan ketulusan, kesabaran, kejujuran dan beribu Do'a beliau panjatkan pada YME agar diberikan ketabahan dan kekuatan demi Reformasi untuk Bangsa dan Negara.

Sampai Reformasi mampu berjalan tegak bahkan berlari sampai kebatas negeri membawa "Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia." Agar benar dirasakan. Bukan hanya hafalan yang bertahun hanya sebatas ucapan.

Terima kasih Pak Jokowi. Atas kerja nyata mu. Terima kasih telah ikut memilih para Menteri yang benar benar tulus membantu demi negeri ini. Terima kasih juga atas saran Bapak dalam memilih petinggi aparat sehingga kami merasa aman. Terima kasih untuk semua yang telah mengembalikan harga diri kami di mata dunia.

Selamat bertugas kembali Pak Jokowi.
Do'a kami selalu menyertai Bapak.
Amin.

Salam JP.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun