Mohon tunggu...
Jackson Kumaat
Jackson Kumaat Mohon Tunggu... -

"Politisi muda yang selalu berharap adanya perbaikan hidup bangsa dan negara yang lebih baik dan benar melalui tulisan-tulisan, sehingga Indonesia menjadi bangsa yang disegani dan negara yang dihormati"

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Berbicara Pemanasan Global di Dinginnya Forum APEC

31 Mei 2011   05:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:02 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

TAMPAKNYA tak banyak media nasional yang tertarik pada pertemuan APEC (Asia Pasific Economic Corporation), di Big Sky Montana Amerika Serikat, pada pertengahan Mei 2011. Saya yang hadir dalam pertemuan itu bisa memaklumi, karena bisa jadi iklim politik dalam negeri yang sedang 'hot' mempengaruhi daya tarik media massa. Tanpa bermaksud melangkahi peran pers sebagai pusat informasi, izinkan saa berbagi pengalaman selama berlangsungnya APEC. Sebelumnya,di tulisan 'Promosi Pariwisata sambil Bernyanyi' saya mengungkapkan apresiasi warga AS dan Indonesia saat paduan suara Gema Sangkakala mengumandangkan sejumlah lagu. Saya yakin, dengan nyanyian dapat mencairkan kebekuan suasana-apalagi di AS sedang musim dingin-sekaligus menyampaikan pesan damai dari Bumi Pertiwi. Salah satu kebanggaan sebagai warga Indonesia di negeri seberang adalah disediakannya tempat dan kesempatan bicara oleh Sang Tuan Rumah. Pemerintah AS dalam hal ini diwakili oleh Ms Giinger Lew, mempersilakan ketua tim rombongan Indonesia, SH Sarundajang yang juga Gubernur Sulawesi Utara itu, untuk membahas topik Small and Medium Entreprise Scale (SME's). Dalam pertemuan tingkat menteri dan representatif 40 negara anggota APEC itu, Sarundajang menyampaikan pengalaman Indonesia, khususnya di Sulawesi Utara, yang kini semakin pro-aktif melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan. Ini merupakan jawaban atas tantangan perubahan iklim, menyusul rusaknya sistem lingkungan hidup karena ketidakcerdasan manusia atau negara di dalam pengelolaan lingkungan hidup. Ms Giinger Lew yang juga salah satu eksekutif Gedung Putih (Tim Eksekutif Presiden AS Barack Obama), turut mengapresiasi Indonesia yang tetap mengedepankan kerja sama antar-negara, dalam mempersiapkan strategi bersama dalam menanggulangi problem kemiskinan dunia. Dalam respon Ms Giinger Lew, untuk menghadapi semakin kompleks tantangan dan kebutuhan manusia seiring dengan bertambahnya populasi penduduk, maka dunia harus mampu menyiapkan strategi baru yang diharapkan bakal semakin terfokus pada upaya peningkatan kesejahteraan rakyat. Ketimpangan dunia yang ditandai dengan perbedaan taraf hidup antar-bangsa, harus diminimalkan untuk dapat menciptakan dunia yang damai. Di sini persoalan keadilan harus dikedepankan, sebab dengan bertumbuhnya keadilan, maka damai yang menjadi cita-cita bersama bisa dicapai. Sementara itu, Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal turut merespon positif konsep pemikiran yang disampaikan delegasi Indonesia. Menurut Dubes Dino Patti Djalal, Indonesia telah memberi sumbangsih pemikiran terhadap berbagai kebijakan APEC dan Amerika Serikat selaku penggagas forum ini. "Indonesia menjadi role model terkait ekonomi di bidang usaha kecil dan menengah (UKM). Indonesia telah direpresentasikan sebagai bagian penting dalam diplomasi global di bidang iklim. Indonesia juga secara kritis menyampaikan pentingnya perwujudan komitmen pengurangan emisi dalam rangka meredam pemanasan global," kata Dino Patti Djalal. Selama berlangsungnya APEC, saya lihat isu pemanasan global masih menghangat, meskipun isu-isu seperti demokratisasi dan terorisme disorot media massa. Dengan forum APEC itu, kami dari delegasi Indonesia turut mengungkapkan komitmen Indonesia dalam mereduksi emisi dari 26 persen ke 20 persen dari ambang batas pada tahun 2020. Kami mampu merespon dengan baik dan justru meminta agar negara maju seperti Amerika serius dalam mengimplementasikan komitmen mengurangi emisi CO2. Apalagi, Indonesia juga secara kritis menyampaikan pentingnya perwujudan komitmen pengurangan emisi dalam rangka meredam pemanasan global. Salam Kompasiana!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun