Mohon tunggu...
Jackson Kumaat
Jackson Kumaat Mohon Tunggu... -

"Politisi muda yang selalu berharap adanya perbaikan hidup bangsa dan negara yang lebih baik dan benar melalui tulisan-tulisan, sehingga Indonesia menjadi bangsa yang disegani dan negara yang dihormati"

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ada Pengaruh Netizen/Aktivis Sosial Media di Rakyat Indonesia?

29 September 2014   21:11 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:03 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Judul ini saya buat untuk kita diskusi bersama seberapa besar pengaruh netizen dan aktivis sosial media di rakyat Indonesia? Atau hanya di Jakarta? Atau di mana?
Kita baru saja melewati pemilu legislatif 9 April 2014 dan pemilu presiden 9 Juli 2014. Tentunya semua rakyat Indonesia telah selesai memilih para wakil wakil rakyat di DPR RI dan DPRD Propinsi /kabupaten /kota.  serta memilih presiden dan wakil Presiden Indonesia 2009-2014.
Pertanyaan menarik adalah seberapa besar pengaruh netizen dan aktivis sosial media di rakyat Indonesia pada saat mereka mengikuti proses Demokrasi?

Apakah semua hal yang disampaikan netizen dan aktivis sosial media sampai ke rakyat Indonesia?  Kalaupun sampai rakyat yang mana?

Seberapa banyak pengguna sosial media di Indonesia? Facebook 70 juta?  Apakah mereka Aktif?
Seberapa banyak pengguna twitter di Indonesia 20 juta?  berapa banyak twitt yang dibutuhkan untuk menjadi trending topics? 200.000 - 250.000 twitt? Apakah sudah bisa dikatakan itu menggambarkan rakyat Indonesia?
Apakah karena pemilihan Gubernur DKI putaran 2 di September 2012 serta pemilihan presiden 9 Juli 2014 yang hanya menampilkan 2 kandidat foke vs Jokowi serta Jokowi vs Prabowo, kemudian netizen dan aktivis sosial media dianggap mampu mempengaruhi rakyat Indonesia?

Atau mungkin hanya bisa ketika hanya ada 2 kandidat... Baru netizen dianggap mampu mempengaruhi rakyat Indonesia? Karena kalau lebih agak susah diklaim.

Saya yakin pergerakan Faisal Basri di 2012 dengan netizen cukup besar. Kemudian karena Jokowi menjadi besar, maka di putaran 2 baru netizen bermain masif.

Atau mana lebih dulu pergerakan rakyat riil yang tidak memakai sosial media lebih dulu bergerak baru diikuti netizen atau sebaliknya?

Atau netizen hanya berpengaruh di Jakarta? Yang rakyat di Jakarta hanya 12 juta. Mungkin ditambah dengan bogor, tangerang, depok serta bekasi. Dan diluar kota kota ini netizen di dunia maya tidak berpengaruh.

Fakta fakta klaim netizen tentang partai orde baru,  Partai korupsi sapi,  Aceng Fikri dan lain lain memang sepertinya tidak berpengaruh di rakyat Indonesia. Semua 20-25 juta rakyat Indonesia pemilih partai Orba Golkar tetap cinta sampai sekarang. 8-9 juta rakyat Indonesia pemilih PKS tidak berpengaruh dengan berita jelek netizen di tahun lalu 2013. Apalagi 1,1 juta lebih rakyat pemilih Aceng Fikri berhasil membawa mantan Bupati garut yang kontroversial dan beritanya sampai di Amerika dan Inggris dan negara lainnya,  berhasil menjadi anggota DPD RI 2009-2014.

Jadi, adakah pengaruh netizen dan aktivis sosial media di riil rakyat Indonesia? Atau selama belum ada Internet rata, belum bisa diklaim. Mungkin tidak usah Internet dulu, listrik saja dulu yang masih sering mati di seluruh Indonesia. Atau mungkin masih ada yang belum dapat listrik di Indonesia?

Tentu saya juga adalah bagian dari netizen dan Aktif di FB, twitter, Instagram dll. Mari kita diskusi bersama dan berkomentar....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun