Mohon tunggu...
Jack Soetopo
Jack Soetopo Mohon Tunggu... -

Pensiunan Tk Becak, berasal dari Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara yang kini tinggal di Denpasar, Bali.\r\nemail jacksoetopo@gmail.com, jack.soetopo@facebook.com or Please dial (571) 306-1588 or tinggalkan Pesan...................\r\ndiscoveramericaindonesia.blogspot.com\r\njacksoetopo.newsvine.com\r\n” What we think determines who we are. Who we are determines what we do. The actions of men or women are the best interpreters of their thoughts.”\r\nOur Thought determine our destiny. Our destiny determines our legacy.By John Locke.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Nature

Tragedi Citarum, Pembohongan di Siang Bolong!!

27 April 2011   20:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:19 1684
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1303932975767765407

[caption id="attachment_103751" align="aligncenter" width="640" caption="by cats-on-tshirts"][/caption] Kenapa saya katakan Pembohongan di Siang Bolong? Ada banyak alasannya, dalam hal ini saya tidak akan bermanis2 dalam menguraikan kesalahan yang terjadi yang menyebabkan tragedi terhadap sungai yang terindah ini. Ini mengingatkan pertemuan saya secara pribadi dengan Presiden Indonesia, Soeharto. Ketika saya bertanya, " Pak, Kenapa banyak dari bangsa kita ini pandai, sombong serta Pemalas? Beliau mengatakan, " Begini Pak, karena mereka berlatar belakang Priyayi, Sultan, dan Bangsawan. Setelah kalah perang dengan bangsa2 lain, mereka sebenarnya rendah diri, alias minder, terlalu sensitif, terlalu cepat tersinggung, suka ngambek. Apalagi para ulama2 dan pemuka agamanya , wahhh mereka lebih parah lagi. Hanya yang beberapa dari mereka yang benar2 bijak dan dewasa." Lalu saya tanya , " Kok bisa begitu?" Beliau melanjutkan, " Maklum saja, Karena merasa dirinya dan Negara nya Kaya raya, dan merasa keturanan2 bangsawan, saudagar, jadi begini , bayangkan dalam generasi2 yang akan datang…mungkin tambah parah lagi…………." Ternyata apa yang dikatakan Beliau ...Benar………..sekarang ini . Saya menjadi SAKSI Hidup dari Pernyataan Pak SOEHARTO walaupun cara2 beliau banyak yang tidak selalu saya setujui tetapi beliau sudah memperkirakan masa depan Indonesia. Untuk itu, saya akan membaginya dalam beberapa katagori. 1. Bangsa yang tinggal di sekitar Citarum Bangsa ini bangsa yang sombong, dan pemalas. Menipu disani sini dengan segala sesuatu yang dilakukannya. Saya mengutip data dari tulisan Mas Julianto dalam artikelnya Penjajah Memelihara, Pemerintah Membiarkannya, silahkan baca sendiri. Siapa Mereka2 INI? Dimulai dari Cisanti, lereng Gunung Wayang - salah satu anak Gunung Malabar - daerah Bandung Selatan.  Pemalas2 ini berpikir karena dirinya bangsa yang keturunan PRIYAYI dan SULTAN , sehingga mereka SEENAKNYA saja MEMBUANG Hajat DAN SAMPAH ke SUNGAI Citarum. Mereka Berpikir toh ada pelayan2 dan abdi2 nya yang akan membersihkan kotorannya. KOTA PARIS INDONESIA, BANDUNG yang Penuh dengan BANGSA PEMALAS DAN SOMBONG, Rakyatnya yg suka kerjanya hanya bersolek dan berandai2 saja. MIMPI DAN MENIPU DISIANG BOLONG. Bangsa yang PEMALAS ini kerjanya hanya sibuk terhadap diri sendiri, dimulai dari atas Gubernur JAWA BARAT, semua jajaran, pemerintahannya. SEKOLAH2 yang terhebat di Indonesia, ITB,UnPar dan sekian ratus sekolah yang BRUHAHAHA kerjanya hanya BERKOAR2 saja tanpa ada aplikasi yang nyata. Ahli2 Pertanian dari IPB Bogor, yang kerjanya cuma makan gaji buta dan berkoalisi membuat diri mereka ELITE. Mereka2 yang diatas ini SUDAH PANDAI tetapi SOMBONGNYA minta AMPUN, keturunan PRIYAYI dan SULTAN, tambah lagi pendidikan yang tinggi. Tetapi Ilmu ini hanya setaraf mengejar nafsu Materi Belaka. dan Nafus Syawat. Bertahun2 saya mengeritik mereka dengan halus, mencoba ber reason dengan para PAKAR PEMALAS ini. Tetapi Mereka selalu tidak mau secara KSATRIA, mengakui perlunya PERUBAHAN FUNDAMENTAL. INGAT BENDUNGAN Yang Megah dibangun? Ingat Satelit Palapa? Ingat Nortanio? ....Yes.... I was there.... 2. Bangsa yang Di pemerintahan PUSAT, Mulai dari DPR sampai Ke President of Indonesia, Mereka adalah bangsa yang benar SOMBONG dan TAMAK, kerjanya cuma Bermalas2an. Memikirkan kehidupan sendiri2 saja. Click... click saja Suku2, suadara2, teman2, kolega2,  tetapi untuk Menjadi PEGAWAI PEMERINTAH yang BESAR, dibutuhkan Pemikiran yang Besar juga secara National untuk semua ORANG. Terjun Kelapangan!!! Bukan Lapangannya di Eropa, sambil nonton MU, Barcelona atau  menonton TARI telanjang Bulat di India, atau menonton kangguru di Australia, atau menonton orang yang kerja keras siang malam di Korea, atau menikmati keindahan 1000 tahun budaya China di Peking, atau Keindahaan Monumen2 Megah di Washington DC. Tetapi terjun di lapangan di INDONESIA. Apa kata INDONESIA yang Anda tidak Mengerti? Sedangkan para Tuna Aksara di Surabaya mengerti sekali Kata Indonesia. Dan DPR itu memang wakil rakyat, tetapi Jangan menjadikan tempat tidur, Bangunlah Pemalas!!!! DPR itu diwakili oleh golongan Priyayi, Golongan Pelawak, Golong Preman, Golongan Bangsawan, Golongan Pengusaha, Golongan Ahli Ilmu, tetapi semua adalah GOLONGAN PEMALAS...tidak lain PNS. Makan gaji buta, dan hanya cari objekan sana sini.....lalu menggunakan para anak buahnya sebagai tumbal. Pintarnya anak 2 buahnya ini mau saja, jadi tumbal. 3. AHLI2 dari SEKOLAH. Para guru dan Dosen yang Pandai, Sombong dan Pemalas. Bangun !!!! Jangan cuma duduk atau berdiri di kelas saja. Terjun kelapangan berkolaberasi. Bekerja keras. Jangan hanya mengejar title yang ada...biar pun sampai S10 juga tetapi kalau aplikasi nya tidak ada...percuma Jangan Marah dan Dengki kalau di kritik. Bertahun2 saya mengeritik dengan halus, mencoba ber reason dengan Anda Semua. Tetapi Dasar Bangsa YANG SOMBONG DAN MALAS. Ingat Kata2 Dulu disekolah? GURU PEMALAS, ANAK MURID 1000 X lebih MALAS 4. Para ULAMA dan PEMUKA AGAMA Bangun!!!! dari Kesombongan anda semua. Kerja Nyata, turunkan Ilmu yang ada dengan kegiatan yang nyata... Jangan cuma Berkoar2 dgn Sermon yang Indah mengaduk2 hati dan pikiran bangsa yang pemalas ini. Tetapi Bangunkan bawa mereka kenyataan. Jangan bawa mereka terus ke dalam MIMPI2 DISURGA dan NERAKA. ITU SUDAH BASI dan OMONG KOSONG.......Karena Bangsa PEMALAS INI tidak akan perduli soal Neraka dan SURGA. Kenapa? Karena jika mereka semua berpikir akan surga dan neraka, mereka tidak akan jadi malas dan sombong begini. Jadi TOLONGlah, Berbuat yang Nyata. 5.  Kita Semua Kita jangan Lagi jadi Bangsa Yang Sombong, dan Pemalas, walaupun kita sudah Pandai dan Dewasa. Bangun!!! Jangan MAU lagi di NINA BOBOKAN oleh HAYALAN2 PENIPUAN DISIANG BOLONG Dari hati kita sendiri maupun dari orang lain. Jangan Sombong Lagi, akui kemalasan kalian...Karena apa? Tanpa pengakuan ini, kita tidak bisa keluar dari Kemalasan ini. Semua sudah ada tersedia, Tanah yang Indah, dan Subur. Kurang APA? Berhenti merasa Keturunan PRIYAYI, SULTAN, DEWA. Kalau ingin tahu, saya adalah anak keturunan Bangsawan yang dibuang karena saya anak HARAM. Kenapa ? Menurut cerita yang saya ketahui setelah 35 tahun (entah itu benar atau bohong),  Saya adalah anak dari berkat Kasih yang tidak sampai antara Orang Asing dan Putri Bangsawan. Di jaman perang, saat Ibu saya ( yang saya tidak kenal) dibuang sehingga kami harus menjadi pengemis di Pulau Jawa. Saat ditemukan saya sedang tertidur lelap dan sebuah peluru memecahkan kepala Bunda, waktu itu saya hanya berumur 6 bulan.  Seorang tentara pelajar Indonesia menyelamatkan saya. sampai sekarang saya cuma ingat satu kata dalam bahasa daerah saya yaitu kata IBU dalam bahasa Indonesia. Seterusnya akan saya tulis dalam rubrik Fiksi saja di Kompasiana mengenai perjalanan hidup tukang becak. Itu adalah Masa lalu kita. Dan semua orang memiliki masa lalu, ada yang indah dan bahagia, ada yang pilu seperti saya, bahkan ada yang lebih tragis. Kita bangsa yang BESAR dan DEWASA, Kita BANGSA yang Memiliki Kemampuan Untuk BerKarya Yang Besar Pula. Jangan Menunggu dan Bermalas malasan Lagi. Jangan sedikit2 NGAMBEK, seperti Keledai. Jadilah seperti BANGSA YANG KSATRIA. JADILAH BANGSA YANG Mempertahankan APA yang Benar, dan Bersama Kita Maju Secara Bangsa bukan menjadi Bangsa kamu, bangsamu lagi. Mari Giatkan TRANSMIGRASI. Kalau PERLU ISTANA PRESIDENT dan DPR dipindah kan Jauh dari Jakarta. Dan Kota Bandung dan sekitar Citarum di Kosongkan atau di Trasmigrasi ke Irian Jaya yang sekarang Bernama Papua.... Jangan Takut akan Perubahan, karena tanpa Kita semua Perubahan akan datang, biar kita suka atau tidak. Masa Depan menunggu Kita.....ABAD ke-21 Sudah diambang PINTU.... Disclaimer: Opini pribadi dari seorang tukang becak, tidak menyangkut badan2 yang disebutkan diatas. Penulis bertanggung jawab sendiri atas tulisan ini. Tulisan ini adalah peringatan. Untuk kritik dan saran, silahkan menulis ke email yang telah disediakan dengan gratis oleh Kompasiana . Penulis tidak mewakili Kompasiana dan Kompas Family, atau badan hukum dari negara manapun didunia. Penulis hanya mewakili badan hukum yang ada sebagai tukang becak. Untuk daftar referensi yang diambil penulis akan dituangkan dalan bagian terakhir dari mini seri ini atau anda dapat mengemail penulis.Semua tulisan penulis ini mendapat hasil keuangan akan selalu disumbangkan kepada Yayasan Pendidikan Anak-anak Buta( YPAB) di Surabaya, dan yayasan2 yang lain yang akan datang. Jack Soetopo

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun