Mohon tunggu...
Jack Soetopo
Jack Soetopo Mohon Tunggu... -

Pensiunan Tk Becak, berasal dari Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara yang kini tinggal di Denpasar, Bali.\r\nemail jacksoetopo@gmail.com, jack.soetopo@facebook.com or Please dial (571) 306-1588 or tinggalkan Pesan...................\r\ndiscoveramericaindonesia.blogspot.com\r\njacksoetopo.newsvine.com\r\n” What we think determines who we are. Who we are determines what we do. The actions of men or women are the best interpreters of their thoughts.”\r\nOur Thought determine our destiny. Our destiny determines our legacy.By John Locke.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ahmadinejad akan Mengundurkan Diri ?

8 Mei 2011   07:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:57 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_106201" align="aligncenter" width="640" caption="Presiden Iran Ahmadinejad (by Raheb Homavandi/Reuters)"][/caption] Teheran, Mei 8 (UPI) - Keretakan antara pemimpin tertinggi Iran, Ayahtollah Ali Khamenei, dan Presiden Mahmoud Ahmadinejad semakin intensif, seperti dikatakan seorang anggota parlemen yang tidak ingin disebut namanya. Imam Morteza Agha-Tehrani, yang menjadi penasehat spritual presiden Iran, mengatakan Jumat kemarin, bahwa Ayahtollah Khamenei memberikan ultimatum kepada Ahmadinejad untuk tunduk dan harus menerima kandidat salah satu jabatan di kabinet yang Beliau tunjuk atau mengundurkan diri, laporan dari The Guardian.(guardian.co.uk;Friday 6 May 2011) Ahmadinejad menolak untuk secara resmi pengangkatan pilihan Ayatollah yaitu Menteri  Intelijen Hevar Moslehi, yang mana presiden Ahmadinejad telah diminta beliau untuk mengundurkan diri. Agha-Tehrani mengutip Ahmadinejad mengatakan, "Ayahtollah Khamenei memberiku deadline untuk berpikiran. Jadi saya harus akan menerima [kembalinya] atau mengundurkan diri," kata The Guardian. Perlawanan Ahmadinejad ini adalah sangat bertentangan dengan tata cara yang tradisional dari pemimpin pemerintah Iran kepada pemimpin tertinggi negara itu, yang biasanya menerima apa yang telah ditunjuk oleh Ayatollah yang sangat berkuasa. Meskipun Ayatollah Khamenei secara konstitusional tidak memiliki izin untuk campur tangan dalam pemilihan anggota kabinet, tetapi dalam hukum tidak tertulis mengharuskan semua pejabat untuk selalu mematuhi pemimpin tertinggi tanpa menunjukkan oposisi apalagi dimuka umum. Ulama dekat dengan Ayatollah Khamenei mengatakan dengan tidak mematuhi kebijaksaan dari Ayahtollah Khamenei berartikan bahwa seseorang telah murtad, karena Beliau adalah"Wakil Allah di Bumi." Sedangkan menurut Lembaga setengah resmi Iran Mehr melaporkan berita pada hari Kamis, bahwa beberapa anggota parlemen telah kembali rapat untuk memanggil Ahmadinejad untuk diinterogasi atas "peristiwa baru-baru ini". Dikatakan 90 anggota parlemen telah menandatangani petisi, bertambah sejak 12 minggu lalu.  Berdasarkan hukum Iran, setidaknya 85 tanda tangan lagi yang dibutuhkan untuk kemungkinan mengimpeach Presiden Ahmadinejad. Para pendukung Ayatollah Khamenei mengatakan bahwa Ahmadinejad dikelilingi oleh "Kaum Pembangkang". termasuk kepala stafnya yang kontroversial, Esfandiar Rahim Mashaei, yang ingin merusak dan mencegah keterlibatan para ulama dalam politik Iran. Mashaei dan sekutu-sekutunya baru2 saja dituduh menggunakan kekuatan gaib dan memanggil Djin dalam menjalankan kebijakan pemerintah Iran. Pada hari Kamis lalu, Komandan Pengawal Revolusioner yang kuat, Mohammad Ali Jafari, dikutip oleh kantor setengah resmi Fars berita yang mengatakan: "Orang-orang [dekat Ayatullah Khamenei] tidak mengandalkan Djin, Peri dan Setan ... dan mereka tidak berpangku tangan melihat penyimpangan [rezim pemerintahan Ahmadinejad]. " Pasukan Elit Pengawal Revolusi Iran, yang memainkan peran penting dalam mengamankan masa jabatan ke-II Ahmadinejad di tahun 2009 dengan  "kecurangan" dalam pemilihan umum lalu, yang sekarang berusaha menjauhkan diri dari President Ahmadinejad dalam beberapa bulan terakhir ini karena pandangan yang "sekuler" dari Mashaei's menjadi semakin jelas. Dalam menghadapi konfrontasi ini terakhir dengan Ayahtollah Khamenei, Ahmadinejad telah dijauhkan serta terisolasi, dengan semakin berkurang para supportersnya. Dengan terjadinya penindasan brutal terhadap kelompok gerakan hijau, lalu menempatkan para pemimpinnya Mir Hossein Mousavi dan Mehdi Karroubi di rumah tahanan dalam 80 hari terakhir, banyak pengamat telah menemukan dirinya dalam keadaan kaget dan tidak percaya atas perkembangan terakhir ini dan bertanya-tanya apa yang akan terjadi selanjutnya. sumber dari guardian;Saeed Kamali Dehghan; Ap Jack Soetopo

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun