Mohon tunggu...
Jack Soetopo
Jack Soetopo Mohon Tunggu... -

Pensiunan Tk Becak, berasal dari Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara yang kini tinggal di Denpasar, Bali.\r\nemail jacksoetopo@gmail.com, jack.soetopo@facebook.com or Please dial (571) 306-1588 or tinggalkan Pesan...................\r\ndiscoveramericaindonesia.blogspot.com\r\njacksoetopo.newsvine.com\r\n” What we think determines who we are. Who we are determines what we do. The actions of men or women are the best interpreters of their thoughts.”\r\nOur Thought determine our destiny. Our destiny determines our legacy.By John Locke.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pancasila Ditendang, NII Berkibar, Bagaimana?

11 Mei 2011   02:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:51 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_106730" align="aligncenter" width="640" caption="Ibu Pertiwi (by kompasiana)"][/caption] Inilah yang direncanakan oleh gerakan NATIVIS bergabung dengan beberapa anggota lama NII di Indonesia. Serius sekali khan pernyataan ini? Benar sangat serius. Menurut pemantauan baik di lapangan maupun dari data2 komunikasi yang didapat selama ini. Banyak pengamat di dunia maupun di Asean hampir saja terlengah dengan kegiatan yang marak saat ini. Setelah menghubungkan semua DOT yang ada dan hampir lengkap terlihat sekali pekerjaan yang sangat canggih dilakukan para Nativis ini. Bahkan dari para petinggi negara dan pemuka agama  yang tidak pernah terjun di dalam politik juga tercengang, seperti yang terhormat bapak Gus Dur (Alm) dan bapak Soeharto (Alm). Untuk itu mari kita lihat sejarah NII di tahun 1980an, dimana mereka mendapatkan kesempatan2 agak terbebas untuk berdakhwa. Mereka dengan kebebasan ini tidak akan menyianyiakan kesempatan emas ini. Apa lagi keadaan Indonesia saat itu mendekati keemasannya (seperti yang di katakan banyak pejabat2 pemerintah Indonesia saat itu. Pembangunan dimana2, dan generasi yang muda telah mulai memiliki ambisi yang berbeda2, mereka yang terlahir dari kehidupan yang tenteram mulai merasa mereka ingin juga menjadi pelaku pembangunan. Niat baik ini tentu saja di bantu oleh banyak pihak terutama generasi tua yang melihat masa depan mereka dan keluarganya akan ditanggung jika generasi muda ini memimpin. Selain itu NII propaganda sangat lah sederhana sekali. yaitu mencoba mengajak mereka untuk mendengarkan khotbah2 yang sangat menarik dan mengugah hati. Sampai akhirnya beberapa anggota NII ini menjadi spiritual advisor. Dalam rangka propaganda mereka mencoba mengubah sedikit demi sedikit. Caranya? 1. Indoktrinasi secara halus kepercayaan yang sudah dipercayai. * Terus mencoba membakar rasa NATIVISME NII, bukan Nationalisme Pancasila. * Terus mencoba membakar rasa anti Amerika, anti semua bangsa dan segala bentuknya. * Menggunakan dan menghasut  dengan menggunakan sejarah Indonesia yang salah. * Menggunakan contoh negara Malaysia sebagai tolok ukur, bukan Singapore atau Hong Kong. * Mencoba membakar rasa cinta terhadap kepercayaan yang harus bersih dan suci. Yang seolah2 sangat indah sekali di dengar dan menyusuk ke hati nurani yang dalam. Oleh sebab itu jika kita menengok ke tahun 80 dan awal 90 an, terjadi perubahan sistem politik dan sosial yang ada yang disebut gerakan perubahan warga ke arah rohaniah. Menurut pengamat dari FBI disebut, Nativisme kepercayaan. Dimana menurut dia sangatlah berbahaya. Kenapa berbahaya? Menurut dia, karena tidak mengenal batas negara atau pulau. Saat itu memang hanya segelintir pengamat yang memperhatikan teori Nativisme Kepercayaan. Karena disaat itu di dunia sedang boom dan semua bersuka ria dengan pembangunan dan prestasi yang ada. 2. Mengadu domba Sesama Rakyat Indonesia. Setelah step yang pertama telah berhasil, para Nativisme NII ini mulai menerapkan Glory and Becah Belah. Perasaan para generasi muda yang memimpin Indonesia mulai di adu dombakan satu persatu. *Dengan menggunakan cara GLORY, rasa kebanggaan, ego, rasa uang tidak berarti, uang bukan segalanya, hanya kepercayaan yang terpenting, untuk itu uang harus di sumbangkan sebesar2 nya kepada kepercayaan itu. Lalu setelah itu kepercayaan sudah kuat dan dibangunnya gedung2 yang megah, membuat segala dana yang ada habis buat membanggakan diri dengan anggapan uang tidak berarti. Toch uang itu bukan milik mereka, semua itu berasal dari Surga. Jadi mari ramai2 menghabiskan. * Biar pemberi dana kehilangan dananya tersebut dan terus menerus memberikan bantuan kepada pemerintah Indonesia. Dilain pihak mereka menggunakan gerakan yang terus terang atau umum menentang kebijaksaan paham Barat, seperti memfitnah Bapak Wijoyo Nitisastro, dengan mendengung-dengungkan Mafia Berkeley, Amerika Laknat, Amerika penjajah. Memecah belah pejabat2 yang berusaha keras untuk memajukan Indonesia dan memepertahankan negara dari bahaya adu domba. Cara ini sangat efektif sekali. menyerang para pemimpin dari segala arah. Ini terlihat sekali dari keadaan Istana dan kepresidenan Soeharto, dimana anak2nya mulai menyerang dengan segala penjuru, mengambil alih proyek2 besar yang dicanangkan oleh generasi sebelumnya. Dilain pihak menggunakan kepercayaan untuk merubah kebijaksanaan Departemen Agama RI dengan mencondongkan diri dan membela pergeseran sosial budaya yang ada ke arah NII. Dalam waktu 12 tahun, propagada NII bekerja, hingga memuncak di saat Krisis Ekonomi yang terjadi dimana, berakhirnya Soeharto dari kepresidenan RI, dan digantikan oleh generasi penerus ini. Berhasilah mereka melakukan cara tersebut. Tetapi propagadais Nativis NII ini tidak memperhitungkan kekuatan pencinta Pancasila dan kaum Humanisme serta Kaum Marheinisme, dan beberapa petinggi ABRI yang saat itu yang mereka berpikir sudah termakan oleh propaganda anti barat sehingga takut terbongkar kedoknya beberapa pejabat yang anggota NII melarikan diri dan sebagian mereka mengurungkan diri, ada yang berpura2 mereka hanya bercanda, lalu secara diam2 kembali berkumpul untuk menyusun kekuatan. Menyusun gerakan bawa tanahnya kembali. Walaupun turunnya President Gus Dur (Alm) digantikan oleh Ibu Megawati Soekarnoputri, serta Terpilihnya Bapak Susilo Bambang Yudhoyono. Meraka terus melancarkan gerakan bawah tanah ini. 14 tahun kemudian perlahan terlihat usaha mereka semakin kuat saja. Ini terlihat dari kebijaksanaan dari para anggota tak resminya mencoba mendorong daerah2 untuk menjadi Nativis Kepercayaan ala NII. Dimana toleransi diabaikan, hak2 minoritas diabaikan, hak perempuan, anak2 diabaikan dan kurikulum pendidikan yang dirubah2 untuk membuat para pengajar menjadi bingung. Oleh karena itu maraknya demo2 yang terjadi karena beberapa masyarakat di bawah tidak mengetahui atau pun tebakar emosi mau saja menjual diri, yang biasa disebut Professional Demonstrator. Yang mereka incar adalah pelaku pemerintah dan anggota2 DPR dan DPRD yang ada di Indonesia. Nativisme Kepercayaan sangat ingin merubah pola berpikir semua orang untuk meninggalkan Pancasila dan menggantikannya dengan paham yang mereka inginkan yaitu Nativisme NII. Untuk itu mereka terus menerus mendengungkan teori konspirasi dan membakar rasa nativisme kebudayaan untuk mencapainya tujuan yang maksimal. Tergantung kita masyarakat yang sudah mengerti perlunya mempertahankan keberadaan dasar negara kita Pancasila. Salam Merdeka dan Hidup Pancasila. Jack Soetopo

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun