Mohon tunggu...
J2Tofiyah tofiyah
J2Tofiyah tofiyah Mohon Tunggu... Guru - suka makan bakso

saya suka tantangan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penerapan Budaya Positif Melalui Kesepakatan Kelas SD N 2 Jintung

29 Juli 2021   09:32 Diperbarui: 29 Juli 2021   10:19 1194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

A. Latar Belakang

Budaya positif di sekolah merupakan nilai-nilai, keyakinan-keyakinan, dan kebiasaan-kebiasaan di sekolah yang berpihak pada murid agar murid dapat tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang bertanggung jawab, kritis, dan penuh hormat. Pada intinya pemikiran Ki Hajar Dewantara, guru sebagai penuntun siswa menuju kebahagiaan dan keselamatan dengan memperhatikan kodrat alam dan kodrat zaman. Budaya positif menuntun siswa untuk melakukan hal positif sehingga dapat membentuk karakter baik yang kelak akan bermanfaat untuk mereka.

Dalam hal ini sekolah merupakan institusi yang berperan penting dalam pembentukan karakter siswa sebagaimana tujuan pendidikan yakni mewujudkan pelajar Indonesia yang memiliki profil pelajar pancasila. Dengan demikian, guru juga berperan penting menuntun siswa dalam pembentukan karakter ini.

Untuk menciptakan budaya positif sekolah perlu adanya kolaborasi antara pihak sekolah, masyarakat dan pemerintah. Membutuhkan cukup waktu yang lama untuk menciptakan budaya positif di sekolah, namun tetap harus dimulai dari sekarang meskipun saat ini dalam masa pandemi. Karena masa pandemi bukanlah suatu halangan dalam proses penerapan budaya positif di sekolah, justru pandemi menjadi tantangan bagi seorang guru untuk membuat inovasi baru untuk mencari cara bagaimana guru tetap dapat mengontrol perilaku siswa meskipun tidak bertatap muka langsung dengan siswa.

B. Aksi Nyata

Awal pelaksanaan aksi nyata ini adalah dengan melakukan perencanaan terlebih dahulu. Menerapkan budaya positif di kelas sehingga dapat menumbuhkan karakter baik pada siswa seperti bertaqwa kepada Tuhan, mandiri, tanggung jawab, percaya diri, kreatif, dan saling menghargai.

Budaya positif juga menjadi bekal pengalaman belajar bagi guru dan siswa dalam masa pandemi ini seperti menunjukkan kepedulian, mengontrol diri sendiri dan orang lain, menjaga motivasi untuk semangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran daring. Saya melaksanakan kegiatan ini secara daring sebagai bentuk dari kegiatan MPLS(Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) pada awal masuk tahun pelajaran baru. Kegiatan ini saya sisipkan pada kegiatan MPLS tahun ajaran 2021/2022. Menjalin komunikasi dengan wali siswa melalui grup wa sebelum pelaksanaan pembuatan kesepakatan kelas.

Penggunaan media padlet untuk menuangkan pendapat siswa, sangat membantu memudahkan saya dan siswa berkomunikasi. Anak-anak antusias dengan media baru yang mereka gunakan. Saya menggunakan metode daring karena pada saat awal masuk tahun pelajaran baru, tetangga desa sedang zona merah. Walaupun demikian tidak mengurangi semangat wali siswa dan siswa untuk aktif berpendapat.

C. Hasil Dari Aksi Nyata 

Untuk penerapan langsung kesepakatan kelas ini, memang belum dapat dipantau tingkat efektivitasnya. Tetapi setidaknya sudah terlihat karakter disiplin siswa dalam hal menerapkan kesepakatan kelas. Disini dapat terlihat dari sebagian besar siswa sudah menerapkan kesepakatan kelas di rumah. Dengan pendampingan serta dukungan orang tua selama siswa belajar dari rumah sangat membantu dalam meningkatkan disiplin siswa.

Hal ini dapat dilihat dari kedisiplinan siswa, dalam hal absen siswa setiap harinya melalui grup WhatsApp absen tepat waktu, mengikuti pembelajaran secara daring dengan baik, megumpulkan hasil pengiriman tugas melalui daring maupun luring yang meliputi KI spiritual, sosial, pegetahuan dan keterampilan dengan tepat waktu, serta selalu mematuhi protokol kesehatan. Dan diharapakan kegiatan ini dapat terus menerus dilakukan tidak hanya saat belajar dari rumah, tetapi saat nantinya belajar tatap muka di kelas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun