Mohon tunggu...
Izzul Haqqir Rahman
Izzul Haqqir Rahman Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - blog pribadi

sebaik baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lain nya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memajukan Bank Syariah di Indonesia

24 Februari 2022   23:18 Diperbarui: 24 Februari 2022   23:24 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Fakta sekarang ini telah memperlihatkan bahwa pertumbuhan dan perkembangan
lembaga perbankan syari'ah mengalami kemajuan yang sangat pesat, baik di dunia
internasional maupun di Indonesia. Konsep perbankan dan keuangan Islam yang pada
mulanya hanya merupakan sebuah teori dan bahan seminar, kini telah menjadi realitas
faktual yang mencengangkan banyak kalangan. Fakta terbaru adalah mampu bertahannya
industri perbankan syariah dari goncangan krisis finansial global yang melanda dunia hingga
saat ini.


Krisis keuangan yang melanda Amerika Serikat (AS) kini terus mengguncang
perekonomian global. Trauma akan krisis ekonomi AS di tahun 1929 yang sering disebut
great depression kembali menghantui. Pada saat itu, kesulitan keuangan, meningkatnya
angka pengangguran hingga kelaparan menjadi dampak krisis yang sangat nyata. Kini,
kejadian Great Depression, seakan akan terulang kembali, dimana banyak saham-saham
yang menjadi maskot Wall Street berguguran. Apalagi perusahaan sekelas Lehman Brothers
dan Washington Mutual menyatakan kebangkrutan. Belum lagi raksasa Asuransi AIG,
sahamnya turun hingga 50 persen.


Efek domino dari krisis ekonomi dan finansial di USA telah merambah ke negara-negara
di Eropa dan Asia termasuk Indonesia. Perusahaan-perusahaan multi raksasa banyak jatuh
ambruk (collapse), bank-bank internasional dan pemerintahan di berbagai negara di dunia
mengucurkan dana dalam jumlah besar ke pasar uang untuk meredakan guncangan krisis.
Krisis ini menunjukkan rapuhnya sistem ekonomi kapitalis yang dianut negara adidaya
itu dan mayoritas negara-negara di dunia, sistem perbankan syariah telah memberikan
sudut pandang baru dalam khazanah perekonomian di Indonesia, bahwa sistem ekonomi
dan perbankan yang dilandasi nilai-nilai ilahiah robbaniyah akan mampu bertahan dari
terpaan dan goncangan krisis.


Perbankan Islam adalah solusi untuk menyelamatkan umat dari jeratan riba dan Insya
Allah terbebas dari jilatan api neraka. Berbeda dengan bank konvensional, bank Islam
memperjuangkan hubungan kemitraan dengan bagi hasil dan resiko yang ditanggung
bersama antara pemodal dan pengusaha (nasabah), berlandaskan ketulusan, serta
kejujuran dan keadilan. Selain itu, modal digunakan secara produktif kepada investasi yang
halal agar tercapai kesejahteraan timbal balik antara pemilik modal, pengusaha dan
masyarakat dilingkungannya.


Sampai dengan saat ini market share bank syariah di Indonesia relatif masih kecil, baru
menyentuh pada kisaran 6,55% dari total asset bank secara nasional. Jumlah nasabah bank
syariah saat ini baru sekitar 30 juta orang. Padahal jumlah umat Islam potensial untuk
menjadi customer bank syariah lebih dari 100 juta orang. Dengan demikian mayoritas umat
Islam belum berhubungan dengan bank syariah.


Indonesia memiliki potensi pasar terbesar dalam pengembangan industri keuangan dan
perbankan syariah, namun sasaran pertumbuhan masih sangat kecil. Hasil penelitian Bank
Indonesia pada tahun 2020 menunjukkan lebih dari 42% wilayah Indonesia potensial untuk
bank syariah dengan 85% responden setuju dengan prinsip bagi hasil Islam.
Oleh karna itu pengembangan industri perbankan Syariah di Indonesia masih harus
lebih dikembangkan lagi untuk bisa menguasai market share lebih besar di pangsa pasar
perbankan, tentunya dengan cara menyediakan solusi kepada masyarakat terkait
kemudahan dalam bertransaksi melalui sistem syariah. Karna menurut saya pengembangan
dan pemasaran produk yang dilakukan masih kurang variatif untuk mencapai semua segmen
masyarakat.


Belum optimal nya pemasaran dan sosialisasi produk membuat masyarakat kurang
mengenal produk produk dari bank Syariah yang ditawarkan, dalam perbankan Syariah
sendiri banyak istilah istilah yang belum populer di kalangan masyarakat, sehingga
menyulitkan dalam memberi pengertian pada masyarakat termasuk pada pasar rasional (non
muslim

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun