Mohon tunggu...
izzatul isma
izzatul isma Mohon Tunggu... Full Time Blogger - membaca adalah melawan,menulis adalah implementasi dari bacaan

dalam belajar cobalah seperti pohon dan angin serta seperti jejak kaki dan tanah,selalu menemukan makna disetiap pertemuan dan perjuangannya meskipun selalu sulit untuk abadi bersama

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Siapakah Saya?

10 Januari 2020   22:42 Diperbarui: 10 Januari 2020   22:57 11329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Megawali tulisan saya di blog ini,saya akan memperkenalkan diri saya terlebih dahulu supaya para pembaca lebih bisa mengenal diri dalam memahami tentang pemikiran saya dan kepribadian saya. Disini saya lebih menjelaskan bagaimana kalian dan saya sendiri dalam mengenali dan menggambarkan saya.

Siapakah saya? . Moralitas, psikologi, agama, metafisika dan hukum sangat bergantung pada jawaban atas pertanyaan tentang hakikat "aku". Jika beberapa teman saya memanggil saya Izzatul Isma,saya menjawab "itu bukan saya"  tetapi itu adalah nama saya. Jika beberapa saudara saya menyebut saya adalah laki-laki yang berusia 19 tahun,saya menjawab " itu bukan saya'' itu adalah jenis kelamin dan umur saya. Jika Dosen saya menyebut saya adalah mahasiswa, saya menjawab itu "bukan saya",itu adalah profesi saya yang tertulis di kartu identitas saya. Semua yang saya sebutkan tadi  hanyalah sebuah bentuk identitas saya yang tertulis di beberapa dokumen resmi milik saya . Tidak ada yang sepenuhnya benar jika semua itu jika digambarkan untuk menayakan siapa saya. Mungkin saja ketika beberapa orang mencoba menggambarkan siapa saya,ada pendapatnya yang benar tapi tidak sepenuhnya bisa dibilang benar,ya karena semua itu karena kepercayaan saya. Beberapa teori seperti Teori Materialisme Ekstim menjelaskan : Aku adalah materi,sebuah bentuk yang terlihat. Aku adalah bentuk materi yang bisa kamu ajak bicara,yang bisa kamu raba,yang bisa kau ajak berdiskusi.  Tubuh ini adalah materi  yang memiliki kepemilikan. Jika kita mengulas mengenai penjelasan tersebut sangat sulit memang untuk mengenali diri sendiri dalam konteks ide,sebab ketika saya menjelaskan bahwa aku adalah manusia yang hanya bisa dijabarkan dengan bentuk materi yang didalam diriku sendiri memiliki sebuah ide untuk menggambarkan orang lain,mungkin berbeda pula dengan orang lain dalam menggambarkan siapa saya sebab mungkin  orang lain juga memiliki pandangan lain bagaimana cara untuk mendifinisikan siapa diri mereka sendiri. Itulah kenapa ketika diibaratkan dengan angina bahwa  angin yang bertemu dengan pohon selalu tidak terlihat percakapannya.karena angin adalah bentuk materi yang tidak bisa jabarkan bentuknya melalui ide. Beralih ke pertanyaan lain,jika ditanya apakah saya,kamu dan kalian adalah manusia yang diciptakan? ketika ditanya dengan pertanyaan seperti itu. Saya kembali bertanya,bukankah aku,kamu dan kalian adalah seorang yang menciptakan pula?. Yaa,kita mampu menciptakan sebuah alat,tulisan,teknologi bahkan sains yang kita kenal sekarang. Kita semua yang menciptakan meskipun semua yang kita ciptakan  tersebut berasal dari alam,akan tetapi setidaknya kita mampu menciptakan semua itu.

Dalam menghadapi pertanyaan-pertanyan semacam itu saya hanya beranggapan bahwa hanya saya yang mengetahui sebenarnya siapa saya. Itu semua tentang kepercayaan yang saya yakini tentang siapa saya. Beberapa penggambaran mengenai diri saya akan terus terjadi dan berubah-ubah sebab,layaknya pemikiran Charles Darwin bahwa manusia akan terus mengalami proses evolusi dalam bentuk dan pikiran yang beruputar,dan perputaran tersebut akan berhenti di titik yang dinamakan kematian. Itulah sebabnya saya membebaskan pembaca dalam menggambarkan siapa saya. Sebab saya masih memiliki penggambaran siapa diri saya yang saya yakini sendiri.

JADI SIAPAKAH SAYA?SIAPAKAH IZZATUL ISMA?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun