Mohon tunggu...
Izzatul Firdaus
Izzatul Firdaus Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa-Mahasiwa

Early Childhood Education.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Atasi Disleksia dengan Terapi

13 April 2021   22:38 Diperbarui: 13 April 2021   23:10 544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Ada perbedaan yang besar antara orang yang bersemangat ingin membaca buku dan orang lelah yang menginginkan sebuah buku untuk dibaca" _Gilbert Keith Chesterton_

Indera penglihatan kita tentunya sudah sangat familier ketika membaca slogan-slogan yang bertuliskan "Buku Merupakan Jendela Dunia", iya memang benar buku merupakan jendela dunia yang harus dibuka dengan satu kunci yaitu "Membaca". 

Membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang berperan penting dalam kehidupan seseorang, membaca juga mempunyai peran yang penting dalam mencetak generasi penerus bangsa yang cerdas, kritis, dan kreatif. Seperti slogan di atas bahwa dengan membaca seseorang akan mendapatkan banyak sekali manfaat seperti membuka, memperluas wawasan dan  cakrawala tentang pengetahuan  yang tersebar di seluruh penjuru dunia,  bahkan Allah pun menekankan tentang pentingnya membaca yang dijelaskan dalam Q.S Al-Alaq ayat 1-5 melalui lafadz "iqraa'" yang mengandung makna seruan untuk membaca.  

Pada dasarnya kemampuan dan keterampilan membaca termasuk ke dalam suatu kebutuhan yang harus dipenuhi, sehingga kemampuan membaca harus diasah dan dilatih sejak dini namun kenyataan yang terjadi membaca merupakan kegiatan yang kurang diminati oleh anak, bahkan sempat dijumpai beberapa anak mengalami gangguan dalam membaca misalnya terbata-bata dan tidak lancar dalam membaca sebenarnya apa yang terjadi? 

Mungkin kah dia mengidap Disleksia, mungkin sebagian orang kurang familier ketika mendengar kata Disleksia hingga muncul sebuah pertanyaan tentang apa yang dimaksud dengan Disleksia. 

Disleksia merupakan salah satu kesulitan belajar spesifik yang dimiliki anak-anak dengan tingkat intelegensi atau fungsi kognitif yang minimal normal atau rata-rata meskipun beberapa ada yang di atas rata-rata, yang bisa ditandai dengan ciri-ciri: anak mengalami kesulitan mengenali huruf, mudah untuk lupa,  bahkan sulit untuk mengatur waktu. 

Lalu bagaimana sih cara mengatasi anak yang menderita disleksia?, cara mengatasi anak yang mengalami disleksia bisa dilakukan dengan beberapa terapi yaitu:

  • Sebelum memberikan terapi pada anak hendaknya kita mengenali dulu apa penyebab anak mengalami disleksia, karena anak disleksia satu dengan yang lain mungkin mempunyai penyebab yang berbeda yang tentunya cara mengatasinya berbeda pula
  • Jika sudah mengenali penyebabnya,   kemudian pilih jenis terapi yang sesuai. Beberapa jenis terapi yang bisa digunakan dalam mengatasi disleksia adalah:
  • Remedial Terapi, remedial terapi merupakan terapi yang dilakukan secara berulang-ulang karena penderita disleksi mudah lupa yang disebabkan oleh adanya gangguan pada working memori atau fungsi ingatan.
  • Terapi Wicara, adalah terapi yang digunakan untuk mengatasi masalah bicara tak hanya itu sebenarnya terapi wicara juga bisa digunakan untuk mengatasi kesulitan dalam memahami bahasa, terapi wicara bukanlah prosedur yang dapat dilakukan dalam waktu yang singkat yang membutuhkan kerja keras dan komitmen karena bisa saja berlangsung berbulan-bulan bahkan sampai bertahun-tahun.  Tak banyak yang tahu sebenarnya terapi wicara ini bisa dilakukan sendiri oleh orang tua melalui cara dan metode menyenangkan  yang mampu menarik perhatian anak tentunya sesuai dengan tingkat gangguan yang terjadi pada anak. contoh kecilnya bunda dapat menggunakan gambar atau objek lainnya untuk mewakili konsonan tertentu selanjutnya bunda mengajak anak untuk menyebutkan dan mengulangi kembali informasi yang bunda berikan.
  •  Ternyata disleksia bisa disertai dengan gangguan penyerta yang bisa berupa gangguan dalam pemusatan perhatian, gangguan hyperaktif, bahkan mungkin sampai adanya kecemasan pada anak jika sudah berada pada tahap itu maka terapi yang bisa diberikan adalah terapi pengobatan. Ada beberapa obat yang bisa diberikan pada anak untuk membantunya memperbaiki titik fokus pada pusat perhatian dan membantu anak  menjadi lebih tenang.                              

Semoga bermanfaat, dan jangan lupa tebarkan semangat literasi untuk memperkaya pengetahuan diri terhadap apa saja yang dapat dipelajari dibumi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun