Mohon tunggu...
Izza Laila Nur Rohmah
Izza Laila Nur Rohmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sedang belajar dan berprogres.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pentingnya Diagnosis Kesulitan Belajar Peserta Didik

15 Agustus 2022   11:42 Diperbarui: 15 Agustus 2022   11:47 1483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dalam pembelajaran, terdapat aktivitas guru dan peserta didik yang harus saling terkoneksi satu sama lain. Interaksi dalam pembelajaran dikatakan dapat efektif apabila informasi yang disampaikan oleh guru dapat diterima dengan baik oleh peserta didik atau proses peserta didik mencari sumber belajar dapat berjalan dengan baik. Akan tetapi, ini tidak memungkiri dapat terjadi hambatan dalam proses pembelajaran tersebut. 

Seperti yang kita tahu, peserta didik di bangku sekolah dasar dan menengah diberikan materi pembelajaran dengan disiplin ilmu yang majemuk, katakanlah ada matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, dan bahasa. 

Meskipun bahasan pembelajaran disesuaikan dengan level kognitif peserta didik yang dilihat dari hierarki usia, bukan suatu hal yang tabu jika peserta didik ada yang mengalami kesulitan belajar. 

Kesulitan belajar merupakan suatu keadaan peserta didik yang mengalami ketidakmampuan belajar (Subini, 2011). Menurut Hammill et al. (dalam Subini, 2011), kesulitan belajar adalah berbagai jenis kesulitan nyata dalam aktivitas-aktivitas pembelajaran, seperti mendengarkan, bercakap-cakap, membaca, menulis, bernalar, dan berhitung. 

Kesulitan ini bisa terjadi secara bersamaan dengan gangguan lain, misalnya hambatan sosial-emosional dan gangguan sensoris. Oleh karena itu, kesulitan belajar dapat dikatakan sebagai hambatan peserta didik dalam proses pembelajaran. 

Kesulitan belajar dikatakan sebagai hambatan karena kesulitan belajar akan berdampak pada akademik peserta didik. Peserta didik yang kesulitan memahami materi, misalnya, maka hasil belajar peserta didik tersebut akan terpengaruh. 

Oleh sebab itu, hasil belajar peserta didik dapat dijadikan indikator untuk mendiagnosis apakah peserta didik mengalami kesulitan belajar atau tidak. Hasil belajar peserta didik ini merupakan bagian dari proses evaluasi pembelajaran yang dilakukan oleh guru.

Evaluasi ini penting bagi guru untuk mengetahui apakah proses pengajaran yang telah diberikan kepada peserta didik berhasil atau tidak (Kusuma, 2002).

Proses menemukan dan mengidentifikasi kesulitan belajar sekaligus menetapkan jenis kesulitan belajar serta mempelajari faktor penyebabnya disebut dengan diagnosis kesulitan belajar (Darimi, 2016). Identifikasi kesulitan belajar dapat dilihat dari hasil belajar peserta didik yang selanjutnya perlu dilakukan lokalisasi letak kesulitan belajarnya. 

Kesulitan belajar juga perlu diidentifikasi jenisnya guna menetapkan teknik mengatasinya, apakah dilakukan dengan tindakan preventif (pencegahan) atau kuratif (penyembuhan). Faktor-faktor penyebab kesulitan belajar juga harus diidentifikasi karena berkaitan dengan penanganan kesulitan belajar tersebut.

Faktor-faktor yang menjadi penyebab kesulitan belajar digolongkan menjadi dua kategori, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri peserta didik sementara faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri peserta didik (Abbas & Hidayat, 2018). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun