Semua yang biasa terjadi dapat kita persiapkan dengan cara mempelajari suatu kondisi yang telah lalu sebagai bentuk muhasabah. Lalu bagaimana dengan sesuatu yang belum kita lalui, namun kita harus menanggapinya dengan cara yang memuaskan?.
Terkadang, sesuatu yang menjadikan kita trauma merupakan sesuatu yang justru harus kita perbaiki. Mungkin diri kita belum pernah mengalami hal tersebut, dikatakan dalam dawuh salah satu ning Lirboyo [Ning Imas] "memahami suatu masalah itu 10%, 90% atau sisanya  adalah bagaimana cara dalam menganggapi hal tersebut".
Telah kita pahami sesuatu yang setiap saat pasti kita lalui. Tentu, tanpa adanya persiapan yang matang dalam menghadapi sesuatu khususnya untuk sesuatu yang sangat berpengaruh bagi diri kita, maka kita akan merasa sangatlah menyesal dan tidak akan mengulangi hal tersebut.Â
Sebutlah kata gagal dihadapan kita, maka dengan spontan kita akan selalu mempersiapkan semua hal yang dapat menghindarkan kita akan hal tersebut. Andaikan tak ada kata-kata gagal dalam kehidupan, maka mungkin tidak akan pernah ada pembelajaran untuk terus tambah menjadi lebih baik kedepannya.