Mohon tunggu...
izmi aulia subhan
izmi aulia subhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang

Life is ours to be spent, not to be saved. -D. H. Lawrenc

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Cukup 4 Langkah Langsung Juara Kelas!

22 Juni 2021   22:01 Diperbarui: 22 Juni 2021   22:11 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Menjadi juara kelas merupakan salah satu dambaan bagi setiap pelajar yang tentu tidak sebatas  membahagiakan orang tua namun bisa saja menjadi langkah pertama guna mempersiapkan diri pada jenjang pendidikan berikutnya. Banyak dari teman-teman sudah belajar lebih dari kadar normalnya namun yang didapatkan  justru hanya lelah karena nilai tidak meningkat secara signifikan atau cenderung biasa saja. Mau tau cara belajar yang paling efektif? Kalo mau yuk lebih difokuskan lagi konsentrasinya!

Inteligensi
Menurut Cattel (Dalam Suci R,Prima : 2013) kecerdasan dibagi menjadi 2 klasifikasi yaitu Fluida intelligensi & Cryztallized inteligensi. Fluida inteligensi merupakan kemampuan dasar bawaan individu yang tidak terikat latihan yang  dipengaruhi oleh faktor biologis & neurologis. Sedangkan Cryztalized inteligensi adalah kemampuan seseorang yang didapatkan setelah melalui pendidikan baik formal maupun informal.
Tidak semua orang terlahir dengan kecerdasan yang bagus namun dengan giat belajar kita bisa menciptakan kecerdasan itu sendiri oleh karena itu penting untuk memahami metode belajar yang tepat untuk diri pribadi.
 
Memory

Model Teori Pemrosesan Informasi Atkinson dan Shiffrin
(Gambar: Glassman & Hadad, 2009)
 
Dalam belajar sangat penting untuk kita memahami bagaimana mekanisme pemerosesan & penyimpanan ingatan di otak sehingga kita dapat dengan mudah mengkonsep teknik belajar yang tepat. Sistem sensorik manusia pada umumnya dibagi menjadi 5 macam sesuai dengan masing-masing panca indra yaitu penglihatan, pendengaran, sentuhan, pengecap & penciuman, dimana salah satu dari mereka menerima sebuah stimulus (informasi) yang kemudian dikirim -> Sensory memory, informasi disimpan secara sementara, pada tempat ini  ketika kita memberikan sebuah perhatian (fokus) ke informasi tersebut maka informasi itu diteruskan -> Memori jangka pendek, durasi penyimpanan memori ditempat ini sangat terbatas sehingga penting untuk memberikan pengulangan terus-menerus guna menciptakan proses encoding/ proses yang membuat informasi itu dikirim -> Memory jangka panjang, ketika informasi sudah masuk atau disimpan di memory jangka panjang maka dengan mudah kita bisa menarik ingatan (informasi) tersebut kapanpun dan dimanapun kita mau. Namun inti persoalannya disini bukan tentang konsep skema prosesnya melainkan pada saat proses pengulangan sering kali timbul rasa jenuh dan malas diakibatkan karena metode belajar yang monoton atau kurang tepat sehingga melahirkan kondisi sukarnya informasi itu masuk ke memory jangka panjang.
 
Teknik belajar ala Feyman
Feynman adalah seorang Fisikawan Amerika yang memiliki nama panjang Richard Feynman. Pada abad ke 20 dia dianggap salah satu fisikawan paling berpengaruh berkat metode yang memudahkan dia dalam hal belajar. Feynman membuat materi Fisika yang cenderung padat menjadi lebih sederhana sehingga dapat memudahkan ia memahami materi sesulit apapun. Adapun langkah-langkah metode belajar ala Feynman  antaralain sebagai berikut :
1. Menuliskan poin-poin inti materi
Menuliskan materi & sub topik yang akan dipelajari membuat kita lebih mudah dalam memfokuskan diri terkait apa yang akan dipelajari. Kegiatan menulis ini juga dapat mempermudah penyimpanan informasi pada otak , ini didasari pada penelitian yang dilakukan oleh Indrawati,dkk (2014) yang isinya dapat disimpulkan bahwa menulis dapat mempengaruhi kemampuan memori.
 
 
2. Menjelaskannya pada orang lain
Penyampaian materi pada orang lain memudahkan kita dalam menemukan bagian mana yang kita pahami dan tidak pahami.
 
3. Mempelajari kembali part atau poin yang tidak dimengerti
Ketika sudah menemukan bagian yang dirasa belum dipahami maka selanjutnya kita hanya tinggal membaca kembali materi tersebut. Kegiatan membaca dapat dikategorikan kedalam proses pengulangan yang nantinya dapat membuat informasi itu lebih mudah dikirimkan dan disimpan pada memory jangka panjang.
Pada saat melihat sebuah tulisan terjadi sebuah proses dimana cahaya masuk kedalam mata melalui bukaan ditengah iris yang dikenal dengan pupil -> difokuskan kembali oleh kornea & lensa -> cahaya diproyeksikan -> Retina, pada tengah retina terdapat Fovea -> Fovea ini dirancang untuk penglihatan yang lebih tajam & detail karena disusun oleh reseptor yang sangat rapat -> tiap reseptor dalam Fovea masing-masing terhubung dengan satu sel bipolar -> tiap sel bipolar terhubung lagi dengan masing-masing satu sel ganglion -> tiap akson sel ganglion itu kemudian terhubung langsung pada otak -> Otak dapat mengetahui posisi atau sesuatu yang dilihat.
 
4. Menggunakan Kalimat & Analogi sederhana
Penggunaan  bahasa yang tepat dapat mempermudahkan kita dalam memahami sebuah materi karena bahasa memiliki 3 fungsi yaitu Komunikatif (komunikasi) ,Kognitf  (bahasa mempengaruhi proses terkait pikiran & penalaran manusia) & Emotif (penyampaian pesan dapat memunculkan sebuah gambara emosi).
Sehingga disimpulkan bahwa untuk menunjang proses belajar yang efektif guna meningkatkan inteligensi diri penting untuk kita memilih cara belajar yang paling tepat sehingga mempermudah dalam hal mengingat dan memahami sebuah materi.
 
 
 
Daftar pustaka
Eiler, C. (t.thn.). How to Use the Feynman Technique to Learn Anything Fast & Effectively. https://www.goodwall.io/blog/feynman-technique/.(Diakses 13 juni 2021).
Glassman, William. E. Hadad, Marilyn.(2009). Approaches to Psychology (5 ed.). London: McGraw Hill Companies.
Greene, A. (2015). Learning Exact Blueprint on How to Learn Faster and Remember Anything (Copy right ed.).
Indrawati, I. A. (2014). Perilaku Mencatat dan Kemampuan Memori pada Proses Belajar. Jurnal Psikologi Udayana , Vol. 1, No. 2, , 241-250.
J.W.Kalat. (2010). Biopsikologi Biological Psychology ( 9 ed.). (Y. Hartanti, Penyunt., & D. Pramudito, Penerj.) Jakarta, Jawa barat, Indonesia: Salemba Humanika.
Robert L.Solso, O. H. (2007). Psikologi Kognitif (8 ed.). (M. Wibi Hardani, Penyunt., & K. B. Mikael Rahardanto, Penerj.) Jakarta, Jawa barat, Indonesia: Erlangga.
Suci R, P. (2013, Januari 31). INTELIGENSI (Teori). https://primazip.wordpress.com. (Diakses 27 Mei 2021).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun