Hari Selasa, 17 Maret 2025 bertepatan dengan Ramadhan hari ke 17 tahun 1446 H, Kelompok Kerja Guru Pendidikan Agama Islam (KKG PAI) Wonorejo mengadakan peringatan Nuzulul Qur'an. Bertempat di SDN Pakijangan 2, acara ini dihadiri oleh guru -guru PAI se kecamatan Wonorejo, kepala sekolah SD negeri dan swasta se kecamatan Wonorejo, ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Wonorejo, pengawas atau koordinator wilayah (korwil) Wonorejo dan ketua KKG PAI.
Acara diawali dengan khataman secara bergiliran diantara guru-guru PAI yang hadir. Usai khatam kemudian dibacakan doa khatmil Qur'an oleh salah satu pengurus KKG PAI yaitu Bapak muhammad Romli, S.PdI.
Dalam sambutan ketua KKG PAI kecamatan Wonorejo, Bapak Mohammad Sukriyanto, S.PdI menyampaikan bahwa Nuzulul Quran menandai peristiwa bersejarah ketika wahyu pertama Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW di Gua Hira. Ini adalah momen penting dalam sejarah Islam karena menandai dimulainya risalah kenabian Muhammad SAW. Peringatan ini menjadi pengingat akan pentingnya Al-Quran sebagai pedoman hidup bagi umat Islam. Al-Quran berisi petunjuk dan ajaran yang lengkap untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Sambutan FKKS, Bapak Mohammad Nasir, S.Pd menyampaikan bahwa di kalangan kita masih banyak yang belum paham tentang isi Al Qur'an. Jika ada perselisihan dalam bermuamalah hendaknya dikembalikan kepada Al Qur'an. Namun jika ada perbedaan pemahaman terkait kedinasan maka dikembalikan pada undang-undang atau peraturan yang berlaku. Pesan khusus untuk guru-guru PAI agar lebih sering memberikan wejangan di lembaganya masing-masing.
Acara inti yaitu mauidhoh hasanah oleh Almukarrom Kyai Abdul Ghofur. Beliau menyampaiakn keprihatinan terhadap kondisi murid jaman sekarang yang menurut beliau berbeda dengan jaman dulu. Why??
Dalam Kitab Ta'lim Muta'allim memang menekankan pentingnya sinergi antara murid, guru, dan wali murid dalam mencapai ilmu yang bermanfaat.
Murid harus memiliki niat yang ikhlas dalam menuntut ilmu, yaitu untuk mencari ridha Allah SWT, bukan untuk tujuan duniawi. Murid harus memiliki adab yang baik terhadap guru, sesama murid, dan ilmu yang dipelajari. Menuntut ilmu membutuhkan kesungguhan dan kesabaran. Murid harus tekun belajar, tidak mudah menyerah, dan sabar dalam menghadapi kesulitan. Murid harus memiliki semangat yang tinggi dalam mencari ilmu, dan tidak mudah merasa puas dengan ilmu yang sudah didapat.
Kondisi inilah yang saat ini sudah jarang ditemukan. Banyak murid yang kurang memiliki adab yang baik. Kecerdasan anak jaman sekarang tidak meresap dalam perilaku. Anak-anak sudah terlalu banyak mendapatkan hiburan. Terlalu banyak hiburan membuat hati menjadi keras. Akibatnya ilmu tidak masuk dalam hati. Bisa dibandingkan lama waktu anak-anak antara belajar atau membaca buku dengan bermain HP. Bila anak-anak terlalu sering melihat hal-hal maksiat maka seberapapun kuatnya nasehat menjadi tidak mempan. Hal ini dikarenakan kerasnya hati akibat dari kemaksiatan.
Guru harus ikhlas dalam memberikan ilmu, tidak mengharapkan imbalan duniawi, dan menyayangi murid-muridnya. Guru juga harus memiliki ilmu yang luas dan mendalam, serta berakhlak mulia sehingga menjadi teladan bagi murid-muridnya. Guru harus sabar dalam membimbing murid-muridnya, memahami perbedaan kemampuan mereka, dan memberikan bimbingan yang sesuai.