Lebih rileks. Peserta didik merasa nyaman karena tidak terikat dengan buku pelajaran dan buku paket yang menurut mereka cukup membuat pusing.
Lebih percaya diri. Peserta didik memperoleh kesempatan untuk tampil di depan teman-temannya bahkan di depan seluruh warga sekolah. Pada pembelajaran projek dengan tema "Suara Demokrasi" peserta didik diberikan kesempatan untuk tampil berkelompok, menampilkan yel-yel sebagai bentuk dukungan kepada calon ketua OSIS. Demikian juga saat selebrasi pada pembelajaran projek dengan tema "Kearifan Lokal". Yang berperan sebagai pemandu acara, penampilan teater dan sebagainya melatih peserta didik untuk tampil percaya diri.
Kerja kelompok. Dalam menyelesaikan tugas projek tentu dibutuhkan kerjasama dalam kelompok agar dapat mencapai tujuan.
Memperoleh ilmu baru. Pembelajaran projek dengan tema "Kewirausahaan" yang menghadirkan narasumber wirausaha sangat menginspirasi peserta didik tentang apa itu wirausaha. Mereka merasakan mendapatkan ilmu baru tentang bagaimana berwirausaha, membangun usaha dengan modal yang tidak banyak, bagaimana bisa bertahan dengan berbagai kendala yang dihadapi.
Latihan menulis. Setiap selesai kegiatan dalam pembelajaran projek, peserta didik diminta untuk menuliskan refleksi selama mengikuti kegiatan.
Latihan bicara di depan kelas atau di depan banyak orang. Setelah menulis, peserta didik juga diberikan kesempatan untuk menyampaikan apa yang sudah ditulis.
Senang karena ada selebrasi. Kegiatan atau event bazar ini sebagai puncak dari rangkaian pembelajaran berbasis projek dengan tema "Kearifan Lokal". Pada acara selebrasi ini beberapa peserta didik unjuk kebolehan menampilkan fragmen dan drama.
Senang karena ada bazar. Kegiatan ini direncanakan sebagai puncak dari pembelajaran berbasis projek untuk tema "Kewirausahaan". Diharapkan nantinya peserta didik dapat memanfaatkan ilmu yang diperoleh selama pembelajaran projek dengan menjadi wirausahawan.
Senang karena tidak ketemu pelajaran Matematika. Ini bisa menjadi bahan renungan juga bagi guru Matematika. Pelajaran ini memang menjadi "momok"(sesuatu yang menakutkan) bagi sebagian peserta didik.
Senang karena tidak ada ulangan.
Itulah beberapa alasan yang dapat saya rangkum dari hasil survey kepada siswa kelas VII.