Ketika Emosi Mengalahkan Otak dan Logika

"Menjadi dewasa secara emosional bukan hanya tentang membangun sebuah kualitas personal saja, tetapi juga hubungan kita dengan orang lain"

"Saya sangat marah dengannya, saya tidak mau mendengar penjelasannya!"

Kalimat tersebut merupakan bentuk pengekspresian emosi seseorang, tapi sangat tidak tepat. Pengertian emosi itu sendiri merupakan sebuah luapan perasaan seseorang yang sedang naik turun dalam waktu yang singkat. 

Seseorang yang emosinya sedang naik akan mengeluarkan reaksi psikologis dan fisologis misalnya marah, kegembiraan, sedih, terharu dan rasa cinta. 

Nah, kalimat diatas pada dasarnya bermakna mengekspresikan orang tersebut sedang marah besar.

Hubungan Antara Otak dengan Emosi  

Otak manusia dibedakan menjadi tiga bagian, yakni otak depan, otak tengah serta otak belakang. Ketika manusia mengalami perkembangan dan pertumbuhan secara fisiknya, otomatis otaknya juga akan akan mengalami perkembangan. 

Proses perkembangan otak ini ditandai dengan otak depan yang akan mengalami perkembangan sehingga berubah menjadi cerebrum/otak besar,.

Lalu otak tengah akan mengalami perubahan ukuran menjadi lebih kecil serta akan menjadi jalan hubung antara otak depan tadi menuju otak belakang, kemudian yang terakhir yakni otak belakang akan mengalami perkembangan menjadi otak kecil tadi serta beberapa sumsum lanjutan salah satu contohnya terhubung dengan sumsum tulang belakang.

Pusat pengaturan utama saraf manusia terdapat pada otak besar yaitu untuk mengendalikan seluruh fungsi tubuh manusia. Tidak hanya itu, pusat keseimbangan dan kesadaran juga diambil alih besar oleh otak besar termasuk didalamnya pengaturan emosi perasaan manusia.