Mohon tunggu...
Iza Fauziyah
Iza Fauziyah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sikap Kita sebagai Seorang Muslim dalam Menanggapi Musibah Covid-19

3 April 2020   08:20 Diperbarui: 3 April 2020   08:29 1201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Akhir-akhir ini dunia sedang di gemparkan dengan munculnya virus yang di sebut corona (covid 19) yang pertama kali muncul di salah satu daerah cina pada bulan desember 2019 lalu. Yang kemudian merambah ke beberapa Negara seperti itali, amerika spanyol, arab Saudi dan bahkan Indonesia.

Virus ini menyebar cepat hingga memakan ribuan korban di berbagai Negara. Hal ini menjadikan ketakutan tersendiri di kalangan masyarakat dunia. Semua aktivitas terhamat, tak terkecuali arab Saudi yang menutup sementara jamaah umroh yang hendak beribadah di tanah suci.

Covid 19 telah memberikan dampak sangat besar, salah satunya dalam bidang pendidikan di Indonesia. Yang mana semua sekolah di liburkan sampai batas waktu yang tidak bisa di tentukan, hal ini juga di rasakan para mahasiswa yang semua sistem pembelajaran di alihkan menjadi kuliah non tatap muka (online), karena hal ini banyak mahasiswa yang mengeluhkan terlalu bayak tugas akibat dari kuliah jarak jauh, yang tentunya tidak sebanyak tugas yang di terima saat kuliah tatap muka.  

Selain  dampak di bidang pendidikan, wabah ini juga berdampak pada seluruh kegiatan agama, terutama agama islam. Mulai dari di larangnya sholat berjaah, sholat jum’at, pengajian, pondok pesantren di liburkan, dan lain sebagainya.

Lalu bagaimana sikap kita dalam menyikapi hal ini ?

Pemerintah Indonesia telah memberikan arahan sedemikian rupa, dan sudah seharusnya kita mengikuti anjuran yang telah di tetapkan pemerintah, yang tentunya demi kebaikan kita, keluarga serta masyarakat.

Dahulu pada zaman nabi juga pernah terjadi wabah penyakit kusta yang menular dan mematikan. Kala itu rasulullah memerintahkan untuk tidak dekat-dekat atau melihat orang yang telah terkena penyakit tersebut.

Rasulullah juga pernah memperingatkan agar tidak memasuki wilayah yang sedang terkena wabah penyakit, dan juga sebaliknya jika wabah penyakit itu terjadi di wilayah kita sendiri hendaknya kita tidak keluar dari wilayah tersebut.

Kita tahu bahwasannya wabah yang sedang kita hadapi dapat menular melalui interaksi seorang penderita dengan orang lain. Maka mencegah adanya kerumunan adalah cara yang paling efektif bagi kita. Keyakinan kita terhadap Allah kita tingkatkan dengan wujud do’a untuk di hindarkan dari segala penyakit, itu pun tidak harus berkumpul untuk mengadakan do’a bersama, melainkan bisa kita laksanakan di rumah masing-masing.

Jadi alangkah baiknya jika kita tidak terlalu panik menghadapi musibah ini, namun kita juga tidak boleh menyepelekan anjuran2 yang telah di himbau oleh pemerintah.

Dengan adanya wabah covid 19 yang di turunkan Allah. Ini hendaknya kita menambah ketakwaan kita kepada Allah yang maha pencipta. Selain kita harus memperbanyak do’a juga dibarengi dengan ikhtiar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun