Mohon tunggu...
Money Pilihan

Menakar Keniscayaan Hutan Tanaman Industri Bambu di Indonesia

8 April 2019   14:58 Diperbarui: 9 April 2019   09:42 692
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Screenshot Adegan Film Kungfu Crouching Tiger Hidden Dragon di Hutan Bambu Anji, China 

Masih ingatkah dengan film kungfu “Crouching Tiger Hidden Dragon”? Ingatkah ada salah satu adegan ikoniknya mempertontonkan pertarungan antara para master kungfu dengan jurus-jurusnya beterbangan dari bambu satu ke bambu lainnya di hutan bambu yang sangat luas?

Hutan bambu tersebut merupakan hutan bambu nasional di Distrik Anji, China. China membangun hutan tanaman bambu tersebut untuk memasok bahan baku industri bambu nasional yang menjadi salah satu andalan ekonomi China. China sangat serius mewujudkan julukannya sebagai negara "tirai bambu" dengan mendorong dan mendukung penuh industri bambu serta pembangunan hutan tanaman bambu secara besar-besaran.

Lalu bagaimana dengan Indonesia yang juga memiliki sumber daya alam bambu yang melimpah? Apakah Indonesia juga mau menjadikan bambu sebagai salah satu prioritas ekonomi nasional? Perlukah Indonesia juga membangun hutan tanaman bambu? Mari kita takar keniscayaan hutan tanaman bambu di Indonesia.

Bambu di Indonesia

Bambu sangat dekat dengan kehidupan masyarakat Indonesia. Masyarakat banyak menggunakan produk berbahan baku bambu seperti peralatan rumah tangga, furnitur kayu dan meja, kerai, alat musik, serta rebung bambu sebagai makanan. Produk-produk ini diproduksi oleh masyarakat dengan mengambil bahan baku dari rumpun bambu di sekitar tempat tinggalnya. Berbeda dengan China yang batang bambunya tumbuh sendiri-sendiri (monopodial), bambu di Indonesia merupakan bambu yang tumbuh secara berumpun (simpodial). Rumpun-rumpun bambu yang ada sekarang ini sebagian besar merupakan rumpun yang tidak pernah sengaja ditanam, bahkan tidak diketahui kapan dan siapa yang menanamnya. Karakteristik lainnya yaitu sebaran persilnya terpisah-pisah dan dalam skala kecil. Rumpun bambu biasanya ditemukan di pekarangan, kebun, sepadan sungai, dan hutan.

Isu mengenai hutan tanaman bambu masih merupakan hal yang baru dan belum banyak dilakukan di Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Kehutanan baru satu perusahaan kehutanan yang baru melakukan uji coba penanaman bambu dalam skala luas dengan luasan 400 ha di area tanaman kehidupan pada area konsesi ijin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu (IUPHHK) di Ketapang, Kalimantan Barat. Namun belum ada satu pun perusahaan kehutanan yang mengajukan ijin usaha pemanfaatan hasil hutan bukan kayu (IUPHHBK) khusus untuk hutan tanaman industri bambu (HTI bambu).

Tanaman Bambu Seluas 400 ha sebagai Kebun Percobaan dan Penelitian PT Hutan Ketapang Industri di Ketapang, Kalimantan Barat 
Tanaman Bambu Seluas 400 ha sebagai Kebun Percobaan dan Penelitian PT Hutan Ketapang Industri di Ketapang, Kalimantan Barat 

Peluang dan Keunggulan

Pada pasar global terdapat peluang pasar baru yang besar untuk produk-produk berbasis bambu, seperti produk laminasi bambu yang dapat menyubstitusi kayu, rayon dan tekstil, kertas, dan energi biomasa. Selain itu, pasar tradisional juga terus berkembang seperti kerajinan tangan, arang bambu, sumpit bambu, furnitur bambu, rebung bambu,  dan sebagainya. Produk-produk berbahan baku bambu memiliki keunggulan karena dipandang lebih bersahabat dalam mendukung gerakan ekonomi rendah karbon. Hal ini karena rumpun bambu yang digunakan tidak habis tebang. Berbeda dengan kayu keras di hutan tropis yang harus ditebang habis saat panen serta mengancam kelestarian lingkungan dan keseimbangan ekosistem.

Beberapa industri nasional telah mulai untuk berinvestasi seperti usaha laminasi bambu strand-woven di Bali dan perusahaan tekstil berbasis bambu di Bandung. Walau masih dalam skala kecil namun sudah merupakan langkah awal Indonesia memasuki industrialisasi bambu nasional. Masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan dalam hal industri pengolahan bambu Indonesia, khususnya masalah teknologi dan kebijakan yang mendorong perkembangan industri bambu nasional

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun