Mohon tunggu...
Nien ChairunnisaSurbakti
Nien ChairunnisaSurbakti Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa yang Sedang menjalani kegiatan MBKM di UPI

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Beberapa Filosofi dalam Wayang Golek

15 November 2022   03:36 Diperbarui: 15 November 2022   10:51 1869
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kunjungan mahasiswa PMM UPI 2 ke Padepokan Giriharja/dokpri

Pada Hari Sabtu, 5 November 2022 Mahasiswa PMM 2 UPI mengunjungi padepokan seni wayang golek. Padepokan seni ini bernama Giriharja. Padepokan ini berada di Kampung Jelekong, Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung. Di sana ada pemandu, yang salah satunya bernama Teh Intan. 

Wayang golek merupakan salah satu budaya khas Indonesia. Pertunjukan seni wayang golek merupakan budaya khas Sunda Jawa Barat. Pertunjukan wayang golek biasanya diiringi dengan alat musik gamelan. Gamelan itu sendiri terdiri dari gambang, kecrek, rebab, gong, demung, kendang, selentem, seperangkat bonang, peking dan 2 buah saron. 

mengelnalkan filosofi wayang golek/dokpri
mengelnalkan filosofi wayang golek/dokpri

Wayang Golek banyak sekali mengandung makna makna filosofi. Baik itu dari pewarnaan, bentuk, dan juga pada pertunjukan seni wayang golek. Wayang golek mengandung makna simbolik, dimana watak manusia terdiri atas 2, yaitu watak Baik dan watak jahat. Tokoh tokoh dalam wayang golek juga mengandung banyak sekali makna. Tokoh semar itu adalah inti dari rasa manusia "kehambaan" makanya berwana hitam sama putih. 

Jadi ada niai kejujuran, keadilan, dan juga ada jiwa yang tidak bisa diajak boog. Hal ini dapat menanglukkan marketer Cepot yang berwarna merry yaitu amarah. Jawala itu adalah nafsu. Nafsu pada Jawala itu contohnya adalah cinta jabatan, kekayaaan, cinta dunia dan takut mati. Sedangkan Gareng adalah nafsu kesombongan ditandai dengan cara bicara yang kasar. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun