Namun krikil tajam kembali menerpa Toyota dan seluruh rakyat anak negeri.Di tahun 1998,terjadi krisis moneter yang menghantam sendi-sendi perkenonomian.Toyota tidak terelakkan dari badai krisis itu.Kondisi produksi yang hampir tidak ada,menyebabkan rontoknya kondisi keuangan perusahaan. Lesunya penjualan yang berimbas pada pendapatan,memaksa Toyota untuk melakukan langkah efisiensi. Rutinitas di pabrik yang biasanya full time dikurangi hanya tinggal dua sampai tiga hari kerja dalam satu minggu. Berbagai pos dirampingkan,penggunaan barang-barang dihitung lebih teliti untuk penghematan, termasuk penggunaan air.Karyawan ada yang dirumahkan,kalaupun ada yang kerja,hanya sebagian kecil, untuk merawat mesin dan fasilitas  pabrik .Akhirnya perusahaan tidak punya pilihan lain,pilihan yang sangat berat saat itu, karyawan akhirnya ada yang mengambil pensiun dini.
Waktu pun terus berjalan,dan Kijang telah mengalami perubahan yang terus menerus.Sampai saat ini Kijang telah memasuki generasi yang ke 6,dan akan lahir generasi-generasi berikutnya yang lebih baik.Disamping itu,kini Toyota telah melahirkan model  yang lain seperti Fortuner,Etios, Vios dan Sienta.Untuk mendukung proses yang lebih baik,Toyota tidak ketinggalan membangun fasilitas baru seperti, Plant New Engine,Toyota Learning Centre dan Toyota Institute.Semua itu didedikasikan untuk membangun Sumber Daya Manusia yang unggul dan berdaya saing.Seperti filosofi Toyota " Make People before Make Product"
Toyota dalam kiprahnya selama lebih dari 49 tahun,banyak sumbangsih yang telah dan sedang dilakukan untuk membangun negeri.Kegiatan Corporate Social Responsibility yang dilakukan,baik dalam bidang pendidikan,lingkungan dan pemberdayaan masyarakat tidak diragukan lagi. Dunia pendidikan diprioritaskan, karena Toyota Indonesia berkeyakinan bahwa pendidikan adalah prasyarat bagi suatu bangsa untuk maju..Sumbangsih di bidang pendidikan ini juga karena Toyota Indonesia menyadari bahwa pergulatan bangsa ini untuk menegakkan, mengembangkan dan memajukan sektor pendidikan tidak bisa hanya diserahkan kepada pemerintah.Untuk mewujudkannya,pada 9 Oktober 1974, Toyota Astra Motor dan AI,sepakat mendirikan Yayasan Toyota Astra,sebuah yayasan yang membantu  beasiswa dalam bidang pendidikan di Indonesia.,dengan misi membantu mencerdaskan kehidupan bangsa.
Dalam 49 tahun perjalanan Toyota Indonesia, disamping nilai dasar Respect for People dan Continuous Improvement yang menjadi DNA Toyota Global, juga tergali nilai-nilai ( value) dari budaya (kearifan lokal) Indonesia,yang merupakan roh penggerak dan tumbuhnya bisnis Toyota sampai saat ini.Nilai-nilai itu diintisarikan menjadi 7 nilai utama yaitu : Integrity,Visionary,Respect, Ownership & Responsibility,Innovativeness, Teamwork, serta  Assertiveness (Bad News First).
Semoga Toyota tetap terus berkiprah untuk ikut membangun negeri,sesuai dengan tagline yang diusungnya :
 "TOYOTA BERBAGI "BERSAMA MEMBANGUN NEGERI"
Salam bahagia,Majulah Toyota Indonesia
IWayB
