Hal tak senonoh dilakukan Ketut Fery Martana(KFM) , 28 pria asal Desa Gerokgak, Kecamatan Gerokgak dengan kedok menjadi balian atau orang pintar yang bisa melakukan pengobatan alternatif kepada korbannya.
yang berpura pura menjadi seorang Balian untuk melakukan penipuan dan pencabulan terhadap satu keluarga dari pelapor yang berinisial KM, 51. Sang dukun diamankan di rumahnya, Rabu (5/7/2020) dan langsung diamankan di Mapolsek Seririt untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya
Kapolres Buleleng AKBP I Made Sinar Subawa mengungkapkan kronologis kejadian berawal dari Popo yang saat itu mengaku bisa mengobati penyakit kepada sang pacar berinisial KS yang tidak lain tetangga dari pelapor.
Tersangka yang sudah akrab dan sering kesana saat itu mengetahui istri dari pelapor dalam keadaan sakit, dengan begitu tiba tiba tersangka mengaku bisa menyembuhkan penyakitnya tersebut.
Akan tetapi tersangka meminta uang sebesar Rp. 3.310.000, yang akan digunakan dengan alasan untuk biaya banten di Alas Purwo dalam ritual pengobatan, tanpa ragu sama sekali pihak keluarga pelapor langsung menyanggupinya.
"Diamankan pada 5 agustus 2020. Setelah kita melakukan penyelidikan dan pendalaman, tidak pernah ditransfer untuk biaya banten, akan tetapi dipergunakan bersama pacarnya untuk belanja dan untuk kebutuhan pribadinya sehari-hari," ungkapnya Senin (10/8/2020)
Lanjutnya menambahkan untuk meyakinkan korbannya dalam melakukan aksinya tersangka selalu melakukan pengobatan tanpa diketahui orang sekitar. Bahkan di lakukan tempat yang agak redup ditambah tersangka berpura pura bisa mengambil barang seperti paku yang bisa dikeluarkan dari kepala korban.
Akhirnya korban bisa percaya setelah melihat paku keluar dari kepalanya, hal itu menjadi bukti bahwa tersangka bisa mengobati, akan tetapi dikarenakan aksinya dilaksanaka di tempat yang pencahayaan jadi korban tidak curiga.
"Tersabgka mencoba mengelabuhi korban menggunakan barang-barang seperti jimat, keris, batu permata dan ada barang lainya. namun setiap kali melakukan pengobatan tersangka memilih di tempat agak gelap agar korban tidak curiga," imbuhnya
Setelah lama kenal dengan keluarga pelapor, tersanga mulai tertarik dengan anak pelapor berinisial PDA, 24, yang ada di Denpasar. Akhirnya tersangka kembali membuat modus berpura-pura sebagai balian, dengan memberikan petunjuk bahwa PDA terkena ajian jaran goyang dari pacarnya serta harus segera mendapat pengobatan.
Keluarga pelapor yang terlanjur percaya akhirnya meminta PDA untuk pulang dari Denpasar ke Seririt agar mendapatkan pengobatan oleh tersangka. Tersangka meyakinkan korbannya dengan modus serupa yaitu mengeluarkan paku dari kepala PDA dan memberikan batu bergetar.