Mohon tunggu...
Iwan Sukamto
Iwan Sukamto Mohon Tunggu... Jurnalis - Writer Enthusiast, Photo, Politics, Poems, Story, and Life.

You and everyone you know are going to be dead soon. And in the short amount of time between here and there, you have a limited amount of fucks to give. Very few, in fact. And if you go around giving a fuck about everything and everyone without conscious thought or choice—well, then you’re going to get fucked. Mark Manson, The Subtle Art of Not Giving a F*ck: A Counterintuitive Approach to Living a Good Life

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Comeback Politik Dinasti Marcos dan Ancaman Kematian Demokrasi Filipina

11 Mei 2022   07:09 Diperbarui: 11 Mei 2022   07:14 641
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa yang kamu bayangkan jika di Indonesia dinasti politik yang kelam itu kembali berkuasa? Apakah kamu takut, gusar atau malah gembira? Logika politik itu memang sungguh aneh, dimana hal yang terasa tak mungkin menjadi lebih masuk akal dibanding hati nurani itu sendiri. 

Tapi hal itu sungguh terjadi di Filipina, dinasti Marcos sudah dipastikan kembali berkuasa di Filipina, setelah Ferdinand Marcos Jr atau akrab disapa Bongbong memenangi pemilu Filipina dengan suara dominan yaitu 58.76 %.

Anda tidak salah denger kok, angka 58.76% menjadi kemenangan mutlak sekaligus menyakitkan bagi perjuangan untuk mencapai demokrasi itu sendiri. Coba bayangkan anak diktator yang keluarga nya pernah melakukan kekejaman politik, korupsi, dan pengkhianatan besar terhadap bangsa dan negara, bisa terpilih kembali.

Sejarah mencatat bahwa dinasti Marcos melalui Ferdinand Marcos Sr dan istri nya Imelda Marcos menjadikan Filipina di bawah tirani politik nya dengan berkuasa hampir 21 tahun mulai dari 30 September 1965 hingga 25 Februari 1986. 

Dengan begitu banyak nya kontroversi mulai dari pelanggaran HAM berat, pembunuhan dan penyiksaan lawan politik  dan korupsi yang merajalela di lingkungan keluarga Marcos itu sendiri. Bahkan di akhir tirani nya pun sendiri keluarga Marcos masih sempat untuk kabur ke Hawai dan membawa sejumlah perhiasan dan uang tunai yang nilainya jutaan dollar US. 

Dan entah dengan ilmu kebal apa, keluarga Marcos ini tidak pernah tersentuh hukum atau bahkan di hukum oleh hukum itu sendiri. Dewi Themis sang dewi keadilan pun seakan menutup hatinya. Imelda Marcos dan anaknya termasuk Ferdinand Marcos Jr (Bongbong) bisa kembali pulang ke Filipina pada tahun 1991 dan mulai membangun kembali basis kekuatan politiknya sampai terpilih di pemilu 2022 ini. 

Bagaimana dengan Indonesia? 

Doc: Tempo.co
Doc: Tempo.co

Di Indonesia dinasti Marcos itu hampir mirip seperti dinasti cendana. Apakah kita mau untuk kembali ke masa masa itu? terasa manis di luar tapi busuk didalam, korupsi, kolusi yang dikemas dengan narasi manis menjadikan semua terlihat begitu sempurna dengan embel embel kejayaan ekonomi atau politik masa lalu yang sungguh kelabu dan fana itu. 

Itu lah mengapa menolak masa jabatan Presiden 3 periode ataupun menolak penundaan jadwal pemilu menjadi masuk akal, karena akan sangat berbahaya jika dikuasai begitu lama oleh segelintir orang/ kelompok, begitu banyak oligarki dan otoriterisme yang akan bertumbuh. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun