Mohon tunggu...
Narliswandi Piliang
Narliswandi Piliang Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Traveller, Content Director, Citizen Reporter, Bloger, Private Investigator

Business: Products; Coal Trading; Services: Money Changer, Spin Doctor, Content Director for PR, Private Investigator. Social Activities: Traveller, Bloger. email: iwan.piliang7@yahoo.com\r\nmobile +628128808108\r\nfacebook: Iwan Piliang Dua , Twitter @iwanpiliang7 Instagram @iwanpiliangofficial mobile: +628128808108

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Opini: Umroh Tinggi Aborsi Tinggi

8 April 2013   09:04 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:32 2935
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Minggu kemarin saya menyimak siaran dakwah Islam di TVONE. Ustad menyampaikan 7.000 orang dari Indonesia sehari berangkat Umroh. Sebuah angka Umroh tertinggi di dunia.Saya tercenung membayangkan angka itu. Luar biasa. Agamis sekali. Islami betul.

Tiga hari ini saya bermimpi bertemu dengan Aku Alessia, gugur lima bulan dari kandungan ibunya, karena sakit. Dari paparan Aku, banyak sekali anak-anakIndonesia dipaksa keluar dari rahim ibu. Jumlahnya ternyatasama dengan jumlah orang Umroh dari negeriyang berumroh 7.000 sehari ini. Maka dari tiga tulisan siap saya tuntaskan, tangan bergerak menaikkan ini.

Penasaran akan cerita Aku, pagi ini saya mencoba mencari di google berita berkait ke aborsi. Di luar dugaan saya, pada 2012 aborsi mencapai 2,5 juta orang. Pelakunya mulai perempuan usia remaja hingga dewasa. Hal itu dipaparkan oleh Wakil Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialias Andrologi Indonesia (Persandi), WimpiePanghila, di Semarang, 12 April 212 di sela acara Life Extension Strategies and Recent Reproductive Healt Issues di Hotel Patra.

Di perkotaan melakukan aborsi ditanganidokter, di pedesaandiaborsi dukun.Nah angka 2,5 juta itu, jika dibagi rata 365 harimaka mendekati 6.900. Tidak berlebihan setehun setelah Wimpie memaparkan makalahnya,saya menyebutkan hari ini: Umroh dan Aborsi angkanya sama di 7.000 di negeri ini.

Bila tahun lalu angka itu sudah tertinggi di Asia, maka kuat dugaan saya 7.000 itu menjadi tertinggi di dunia.

PaparanWikmpie tahun lalu; tingginya kasus aborsi ini karena semakin terbukanya perilakukan pacaran, peran keluarga longgar dalam melakukan pengawasan terhadap anak-anaknya, mendorong melakukan hubungan seks pranikah. Kini dianggap bukan lagi sesuatu perbuatan menyimpang, sehingga kalau ada kesepakatan antara si pria dan wanita maka terjadilah hubungan badan. Bila hubungan seks pranikah tersebut kemudian mengakibatkan kehamilan bagi si wanita, mereka menempuh jalan pintas: aborsi.

Wimpie, juga Ketua Asosiasi Seksologi Indonesia, mengatakan data Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKN) tercatat 30% mereka yang berpacaran telah melakukan hubungan pranikah. Namun dari pengamatannya di lapangan angkanya mencapai 50%.

Dan betapa memilukan hati bila saya mendengar cerita Aku Alesia. Ia bertutur ada temannya Ajeng. Katanya, Ajeng lebih tua, 6 bulan di kandungan. Oleh ayahnya diminta dikeluarkan sang ibu. Saya bertanya bagaiman proses mengeluarkannya? Kata Aku, dilakukan orang berpakaian putih.Ia dikeluarkan pakai besi. Badan Ajeng rusak. Bahkan dua bola matanya keluar. “Ajeng menangis air mata darah,” ujar Aku.

Ini untuk kedua kalinya saya menyimak soal air mata darah. Pertama ketika sosok Ibu Ziad, yang menangis air mata darah, membuat saya tergerak berangkat ke Abu Dhabi, 2010, walaupunnegara tak mampu memulangkan anak sang Ibu, saya berusaha ke sana dan akhirnya membawa pulang Ziad, 33 hari kemudian. Tulisan ihwal ini sudah ada di blog, online, awal 2010. Nah kini yang kedua kali. Kendati hanya mimpi, tetapi mimpi yang berulang dalam 3 hari ihwal cerita Aku, tentulah sangat sesuatu.

Aku bertutur lagi soal, temannya baru lahir bernama Ilham, dibuang di tempat sampah di Bekasi. Ilham mengatakan kepada Aku, ia ditarok di tempat sangat bau, tidak ada yang beri makan, panas, hujan, badannya lalu membusuk bersama sampah sangat sangat bau. Ruhnya diambil Allah. Ilham kini di surga.

Ada lagi Laras. Ia dipaksa keluar dari Rahim ibunya. Ceritanya tak kalah memilukan. Tak kuasa saya menuliskan. Dari tempat-tempat pembuangan para bayi suci itu, salah satunya closed dikamar mandi.

Lama saya tercenung.

Apakah iniberkait ke yang saya sebutkan sebagai memuliankan keinsanan. Dan atau juga doa pernah saya panjatkan di bundaran HI di hadapan Jokowi, kini Gubernur DKI di saat usai mendaftar dari KPUD DKI: Jadikan pemimpin yang memuliakan keinsanan, menempatkan intangible asset di atas kebendaan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun