Mohon tunggu...
Narliswandi Piliang
Narliswandi Piliang Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Traveller, Content Director, Citizen Reporter, Bloger, Private Investigator

Business: Products; Coal Trading; Services: Money Changer, Spin Doctor, Content Director for PR, Private Investigator. Social Activities: Traveller, Bloger. email: iwan.piliang7@yahoo.com\r\nmobile +628128808108\r\nfacebook: Iwan Piliang Dua , Twitter @iwanpiliang7 Instagram @iwanpiliangofficial mobile: +628128808108

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bang Ipul Tertawa Tanpa Kata-kata

17 September 2020   10:58 Diperbarui: 17 September 2020   11:13 578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada 2013 pula di Kompasiana, saya pernah menulis sosok Bang Ipul tak banyak dikupas media. Bagi saya ia punya terobosan out of the box dalam  mengatasi perkelahian remaja antar kampung di Jakarta. Ia membuat prosesi mencuci kaki ibu. Event itu membuat anak nakal, gelandangan, bertangisan. Mereka pengangguran dibuatkan kursus macam-macam, tergantung minat. Kini ada jadi tukang servis AC, misalnya. 

Solutip.

Ketika sebelum pemilihan  Gubernur DKI tempo hari, 2017, saya sempat mengirim pesan ke Bang Ipul, agar ia maju menjadi Cagub.  Seminggu kemudian ia ajak saya ke sebuah rumah di Menteng, Jakarta Pusat. Rumah itu hanya dihuni penjaga, di sebuah ruangan di meja ada nasi Briyani lengkap dengan potongan Ayam dan Kambing. Bang Ipul mengajak makan. Ada beberapa orang stafnya menunggu di luar, kami bincang-bincang berdua, termasuk soal "alotnya" mendapatkan dukungan partai politik. Kalau sudah sampai urusan kata mentok, kami tertawa-tawa.

Pada 28 Oktober 2019 Pemda DKI ada kegiatan #Langitbiru. Kawan saya mulai memasukkan motor listrik, di rentang harga di bawah Rp 10 juta. Kami berpartisipasi kala itu, selain memperlihatkan motor listrik kepada Gubernur Anies Baswedan, waktu lebih banyak saya gunakan bicara dengan Bang Ipul. Ia berpesan agar mengirim sebuah motor itu ke rumah, "Di rumah saya bayar."

dokpri
dokpri
Sampai berita duka saya terima kemarin siang, motor listrik itu belum jua saya kirim ke kediamannya. Tapi saya yakin Bang Ipul mengingat ini dengan tawa.

Ia terlihat ringan menghadapi sakitnya, seperti ditulis Gubernur Anies Baswedan di IG-nya, ketika mengabarkan dipindah ke RSPAD, seakan  biasa saja, agaknya ia menganggap semua ini ringan-ringan saja.

Baru pekan lalu saya membahas kematian dengan isteri dan anak-anak. Saya menyarankan kepada mereka untuk memandu saya kelak menghadap Sang Pencipta dalam tawa.  Dugaan saya Bang Ipul pergi ke Alam Sana, benar-benar tertawa tanpa kata-kata. Semoga Husnul Khotimah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun