Mohon tunggu...
Narliswandi Piliang
Narliswandi Piliang Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Traveller, Content Director, Citizen Reporter, Bloger, Private Investigator

Business: Products; Coal Trading; Services: Money Changer, Spin Doctor, Content Director for PR, Private Investigator. Social Activities: Traveller, Bloger. email: iwan.piliang7@yahoo.com\r\nmobile +628128808108\r\nfacebook: Iwan Piliang Dua , Twitter @iwanpiliang7 Instagram @iwanpiliangofficial mobile: +628128808108

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Nyalla Menyalakan DPD RI

30 September 2019   11:22 Diperbarui: 30 September 2019   11:56 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SIANG di sebuah pemukiman di pinggir Sidoarjo, Jawa Timur, penghujung 2017. Langit cerah. Matahari menyala. Mengenakan polo-shirt hijau, bersandal jepit, La Nyalla Mahmud  Mattalitti (LNMM), akrab dipanggil Nyalla, turun dari mobil. 

Ia langsung menuju sebuah rumah dua kali meja ping-pong. Lantainya  tanah. Dindingnya bilik bambu rapuh beruas-ruas  renggang menerawang.

Tumpukan baju, dus lecek, mendominasi kediaman Chomsiah, seorang ibu, baru saja dibebaskan setelah dipenjara lebih tiga bulan. Chomsiah terjerat hutang ke rentenir, dari semula hanya kurang sejuta, kemudian berlipat-lipat. Ia dipesakitankan rentenir.  Kami menginfokan  kepada Nyalla, Ketua Kadin Indonesia Jawa Timur.

Gayung bersambut. Nyalla bukan saja menggerakkan  jaringan Pemuda Pancasila, di mana ia juga ketua Jatim,  membebaskan Chomsiah, tetapi juga berupaya membangunkan rumah permanen, membelikan mesin penggiling tebu. Chomsiah  dengan tujuh anggota keluarganya kini berpenghasilan dari berjualan air tebu.

Di penghujung kunjungan di pemukiman sekitar,  Nyalla mengajak anak-anak di sekitar  bermain bola. Saya menjadi teringat adegan di Film Invictus, di mana Presiden Mandela, Afrika Selatan, meminta tim Rugby-nya  keliling ke daerah, ke pemukiman padat bermain Rugby bersama anak-anak kampung. Keceriaan anak-anak di film itu, begitu pulalah di pemukiman  di Sidoarjo itu.

Menyimak adegan itu, serasa bumi dan langit, framing terhadap sosok Nyalla  oleh sebagian orang ditabalkan "preman".

Lebih dari itu, sudah sejak lama sosok pria 60  tahun ini,  bila saya tak keliru jelang 20 tahun,  rutin mengirim himbauan kepada relasi di seluruh kontaknya di handphone. Ia  mengajak Shalat Tahajud dini hari, sejak era SMS, hingga kini sudah memakai meme lengkap dengan judul: Tahajud Call. Lalu beberapa kawan menyapanya Mr. Tahajud Call.

"Saya  akan menyapa seseorang kyai, ulama besar, kalau saya temui jam tiga dini hari, shalat, maka itu kyai, "tuturnya kepada saya pada awal 2018, "Sebaliknya kalau jam segitu tidur, bukan kyai, bukan ulama."

Saya mengenal nama Nyalla, sejak  dilantik menjadi anggota Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), 1991. Ia  senior, saya hanya mendengar namanya berusaha dari bawah. Memulai bisnis dari  jasa pameran, mengendarai sebuah vespa. Usahanya berkembang, diversifikasi ke banyak lini.

Dalam perkembangan, baru penghujung 2017 itulah saya sengaja mengunjungi Nyalla ke Surabaya. Kami berdiskusi tentang niatnya menjadi Cagub Jawa Timu, kala itu. Dan  dari pertemuan itulah saya merasa kalah  volume beribadah dibanding Nyalla. Ia Shalat Tahajud, 8 rakaat dan 3 witir, rutin. Begitupun dengan Dhuha setiap pagi 11 rakaat. Shalat wajib pasti.

Di bidang kebudayaan, agaknya tak banyak pihak mafhum, ia seorang kolektor keris langka. Ketika di sebuah malam di kediamannya di Surabaya, Nyalla mengajak ke ruangan  khusus di mana berderet lemari kaca  berisi ratusan keris. Dan ada satu lemari besi berisi beberapa bilah keris amat langka. Beberapa dari  keris  langka itu bisa ditegakkan, berdiri.

sumber: dokpri
sumber: dokpri

Ada satu motif di batang keris  berupa tempelen emas berwujud Kodok, dari ukuran kuku kelingking hingga titik spidol. Agaknya sosok keris itu  tiada duanya. Dan Nyalla bukan saja mengoleksinya, tetapi  juga pernah menerbitkan buku hard cover, luks, tentang Keris dan koleksinya, berjudul The Power of Iron.

"Setiap benda itu adalah unsur yang terdiri dari molekul. Semua molekul bisa mengandung unsur positif juga bisa negatif. Tergantung pada situasi dan kondisinya. Kembali ke Al Quran, dijelaskan bahwa alam dan isinya berzikir kepada Allah. Pohon, tumbuhan, gunung, bahkan batu sekalipun. Artinya ada gerakan molekul di dalamnya."

Begitu alinea pertama Nyalla menulis di buku ihwal Keris itu.

Tidak berlebihan bila mengambil rujukan satu topik, Keris,  saya mengatakan sosok Nyalla bila punya perhatian terhadap satu hal ia  total football mendalaminya. Begitu juga dalam bisnis dan setiap langkahnya, termasuk ibadah.

Maka kini dengan terpilih dirinya menjadi anggota Dewan Pertimbangan  Daerah (DPD) RI, bahkan masuk ke dalam lima besar perolehan suara seluruh Indonesia, bagi saya memberi harapan.  Harapan perubahan, harap kepada DPD lebih bertaring.

Di tengah sikon politik kita terasa kurang kondusif belakangan, momen  menggerakkan ekonomi daerah, baik dari sisi peluang investasi di tambang mineral, hultikultura dan  pariwisata, lebih dari itu memberdayakan kembali  kearifan lokal  dengan menegakkan kembali hukum adat, menjadi momentum kini.

Saya punya portofolio  menggadang figur dengan  mengandalkan intuisi dan praktisi komunikasi; dari seseorang bisa menjadi Walikota, Bupati, Gubernur  bahkan hingga Presiden.

Upaya menggadang-gadang itu,  sebagai jalan pencarian atau ikhtiar  meningkatnya mutu peradaban. Khusus Nyalla, sudah mengecam asam-garam dan pahit kehidupan, rasanya tak berlebihan ia tanpa digurui paham membawa ke mana DPD RI ke depan. 

Dengan lain kata, saya dan agaknya  "alam" berdoa baginya menjadi Ketua DPD RI.  Toh siapa tahu dari sekian banyak pencarian figur pemimpin, Nyalla paham arti memimpin seutuhnya. Aamiin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun