Bukan mimpi atau angan-angan akhirnya bila niat dan tekad untuk berbagi saat Ramadan yang tadinya sepertinya impossible ternyata malah jadi possible. Demikianlah upaya yang dilakukan Alpisma, sebuah kelompok pengajian yang merupakan sayap kegiatan dari Iluni (Ikatan Alumni) 84-SMAN 45 Jakarta yang untuk sekian kalinya mampu menyelenggarakan kegiatan santunan anak yatim di bulan Ramadan tahun ini (1442 Hijriah).
Alpisma (Alumni Pelajar Islam SMA 45/84) yang didirikan dan mulai aktif melakukan kegiatan pengajian rutin dua bulanan sejak tahun 2017 menjadi wadah kegiatan keagamaan dan sosial teman-teman alumni 84-SMAN 45 Jakarta. membuktikan kebersamaan dan gotong-royong yang positif mampu hasilkan karya yang patut dicontoh dan dikenang. Di saat pandemi yang sangat ganas ini, kerja sama dan kepedulian kepada sesama dan mereka yang tidak mampu (anak yatim piatu) menggerakkan setiap anggotanya untuk berpartisipasi baik dana, tenaga, pemikiran dan keahlian yang mereka miliki untuk mewujudkannya.
Total 150 orang anak yatim berhasil disantuni baik yang berasal dari anak-anak yatim alumni 84 yang sudah berpulang, juga anggota keluarga besarnya yang butuh bantuan, pesantren yatim piatu dan lingkungan sekitar (daerah Kebon Bawang-Permai-Tanjung Priok) jadi saksi betapa kerja keras dari Alpisma dengan dukungan dari Iluni 84 telah sukses melaksanakannya.
Menurut penggagas acara, Idham Syatibi, kegiatan seperti ini sangat pas dan sesuai dengan makna Ramadan sebagai bulan kepedulian, apalagi Nabi Muhammad SAW sebagai panutan sangat menyayangi kaum yatim piatu seperti dalam hadisnya yang mengibaratkan keeratan beliau yang digambarkan seperti dua jari tangan yang saling berdekatan , begitu juga yang tertulis di Surat ke 97 Al Qur’an, Al Ma’un, ayat 2 dan 3 yang menyiratkan umat Islam untuk tidak menghardik anak yatim dan tidak memberi makan orang miskin – karena mereka yang berperilaku seperti ini dianggap orang-orang yang mendustakan agama.
Dalam tausiyahnya, Ustadz Idham juga mengingatkan para anggota Alpisma/Iluni 84 yang rata-rata sudah berusia pertengahan 50 tahunan untuk mawas diri,untuk lebih banyak mengingatNya karena kalau dihitung sudah lebih dari 60 orang dari alumni 84 yang jumlahnya 400-500 orang telah wafat.
Dan lanjutnya, itu bisa dilihat dari rambut para alumni yang sudah yang banyak beruban, gigi mulai rontok, mudah terkena penyakit, dan mata yang sudah mulai tidak awas, sebagai peringatan untuk bersiap menghadapi masa tua/uzur dengan sikap dan perllaku yang bijaksana.
Panitia kegiatan Alpisma seperti Syafarman, Kasnawati, Desriyani, Checep, Menzy, Soetin Tiny, Asmawati serta pengurus Iluni 84 seperti Irsan, BWJ, Anti, Toni, Johan, Thamrin, Mega, Awong, Ismail, Yani Sy, Agus Budi, Â dan para donatur yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu banyak berjuang baik di depan dan dibelakang layar, kami ucapkan terima kasih dan semoga amal kebaikan kalian dibalas oleh Allah dengan ganjaran terbaik dariNya. Aaamin.
Sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan (Ayat 6, Surat 94, Al Qur’an).