Mohon tunggu...
Iwan Nugroho
Iwan Nugroho Mohon Tunggu... Ingin berbagi manfaat

Memulai dari hal kecil atau ringan, mengajar di Universitas Widyagama Malang. http://widyagama.ac.id/iwan-nugroho/

Selanjutnya

Tutup

Seni Artikel Utama

Niken Salindry, Kediri dan Inspirasi

9 Februari 2025   10:06 Diperbarui: 12 Februari 2025   16:27 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Niken Salindry (YouTube Kembar Music Digital via tribunnews)

Saat ini sedang viral tentang Niken Salindry. Ia adalah gadis muda asal kota Kediri, berusia 17 tahun, yang menjadi sinden paling populer saat ini. Hari-hari kesibukannya adalah manggung atau tanggapan memenuhi undangan dari berbagai lapisan masyarakat, acara pemerintah atau swasta.

Yang membuat populer Niken Salindry, sebenarnya bukan hanya sebagai sinden; tetapi ia adalah multi talenta dalam hal menyanyi, menari, campursari, melawak dan seniman panggung umumnya, dengan menampilkan jenis seni panggung klasik, ambyar hingga modern. Ia bisa memenuhi undangan sebagai penyanyi pop, religi atau campursari solo atau bersama group Mayangkoro miliknya.

Ia bisa tampil dalam busana klasik kebaya, formal, hingga kasual menyesuaikan situasi panggung dan penonton. Bahkan ia juga sudah menjalani syuting untuk layar lebar. Di usianya yang muda, ia menunjukkan karakter profesional seperti halnya seniman senior. Ini yang membuatnya menjadi pekerja seni yang unik dan memiliki kelebihan dibanding artis lainnya. Sosok artis lain yang mirip Niken adalah Soimah, yang dianggap sebagai ‘emak’ sendiri.

Dasar aktifitas seni Niken adalah budaya Jawa, yang menampilkan ciri tutur kata, perilaku, adab, dan unggah-ungguh yang tinggi. Niken, sudah barang tentu ia berada di level tertinggi pemahaman/penguasaan laku, seni dan budaya Jawa. Tampilannya di panggung diyakini adalah buah dari pendidikan perilaku, adab dan akhlak kehidupan keseharian dalam keluarga Jawa.

Saya pernah bermukim di Kediri selama lima belas tahun. Kehidupan di sana sangat nyaman dan njawani. Kehidupan anak-anak dalam keluarga di Kediri sangat ketat dalam hal adab, bahasa dan sopan santun agar anak terdidik dapat srawung dan menghargai orang lain khususnya orang tua. 

Di Kediri, orang tua menyapa anak-anak dengan sebutan ‘sampeyan’. Ini istilah yang sangat menghargai dan memposisikan anak menjadi ‘sungkan’ dan sehingga anak pasti balik menghargai orang tua.

Bahasa Jawa khas Kediri, juga agak berbeda dengan wilayah Jawa lainnya. Bahasa khas Kediri yang populer unik, antara lain pehhh..( ekspresi menyakinkan), byuuh,,, (heran), guedhii.. (besar), kambek ... (dengan), dan masih banyak lagi. Ini yang kadang muncul dalam bahasa panggung Niken Salindry.

Umumnya pekerja seni, cenderung tampil individual atau hanya menonjolkan groupnya saja. Ini normal saja, karena sesuai dengan kebutuhan dan permintaan konsumennya. Mungkin sepanjang karirnya, ia akan tampil seperti itu. Ini yang tidak terjadi pada Niken Salindry. Backgroundnya sebagai sinden, membentuk kerja kolaborasi dalam aktivitas seninya. 

Di usianya yang masih muda, ia sangat mengerti tata kelola dan perilaku kehidupan panggung, luwes (termasuk arranger) berinteraksi dan apresiasi dengan dalang, sinden, musisi, penyanyi, MC, dan pekerja seni lainnya, sehingga ia menjelma menjadi ratu panggung. Bagi Niken, kolaborasi bagaikan makanan harian, sehingga ia bisa ke pencapaian saat ini. 

Niken Salindry, kini juga dianggap sebagai salah satu seniman yang mempopulerkan seni wayang kulit. Wayang kulit yang dulunya sangat klasik dengan pakem Jawa dan gamelan, kini bisa tampil lebih adaptif menjadi campursari, jaipong, gandrung, dangdut, pop, koplo, atau sholawatan; dengan kombinasi musik akustik dan elektrik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun