Belajar memahami kehidupan pedagang, atau pengusaha kecil sangat menarik. Â Mereka itulah sesungguhnya guru kehidupan yang nyata, yang mengajarkan banyak hal dalam kerja keras menghadapi kesulitan dan keterbatasan. Â Sebenarnya hal ini tidak berbeda dengan keadaan entrepreneur sukses 'ala' corporate. Â Namun, pengusaha kecil itu memang unik.
Kami sedang menjalankan kegiatan pengabdian masyarakat yang dibiayai oleh Kemenristek Dikti. Kegiatan bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pengusaha kecil. Kami memilih usaha siomay dan bakso milik pak Sugimin, yang tinggal di jalan Kalimosodo, kota Malang.Â
Disinilah, pak Sugimin mampu bertahan. Â Beliau sudah berusaha mandiri sejak tahun 1980, diawali dengan menjajakan siomay keliling. Â Sejak tahun 2004, usaha pak Sugimin menetap di rumahnya sekarang.
Kerja keras pak Sugimin bukan hal yang sederhana dipahami. Itu adalah totalitas kehidupan dari pak Sugimin dan keluarganya. Totalitas artinya sikap hidup, cara hidup dan menghargai orang lain sehingga membentuk pak Sugimin seperti sekarang ini. Â Kini pak Sugimin sudah punya tiga depot siomay di tempat lain yang dikelola anak-anaknya; mempekerjakan lebih sembilan pegawai. Â Beliau tidak mau dikatakan sukses, namun lebih memilih bersyukur.Â
Beliau juga pernah menerima permintaan dari Jakarta. Â Siomay pak Sugimin juga daat dipesan untuk acara di kampus, resepsi pernikahan, atau konsumsi perkantoran. Layanan pembelian melalui online juga dijalankan oleh anak-anaknya, medsos facebook atau IG sudah dijalankan.
Saya bertanya ke pak Sugimin, "Apa kunci sukses hingga mampu bertahan di tengah persaingan?". Â Dengan merendah, pak Sugimin menjawab kesabaran dan ketelatenan. Jawaban ini sangatlah mendasar dan penuh makna. Jawaban khas yang sering dinasehatkan oleh orang-orang tua dahulu. Â Â
Saya sering membaca konsep tentang entrepreneurship, dengan ragam pengertian atau definisi. Â Itu semua telah diresapi dan dijalankan oleh pak Sugimin. Â Saya selalu ingat, entrepreneurship itu adalah paduan konsistensi, inovasi dan efisiensi (Peter F. Drucker). Â Itu bagi pak Sugimin bukan untuk dihapalkan; hidupnya sudah terpatri dengan tiga hal tersebut.Â
Konsistensi berusaha telah dibuktikan dengan upayanya bertahan. Â Inovasi juga sudah dijalankan melalui proses produksi, diversivikasi produk; atau upaya lain melayani konsumen sebaik-baiknya. Â Usaha siomay pak Sugimin tentu efisien, terbukti mampu diterima masyarakat dalam suasana persaingan usaha siomay atau bakso yang sangat kompetitif.
Cara pak Sugimin, istri dan anak-anaknya menemui konsumen termasuk kepada kami, mencerminkan kerendahan dan kelembutan hati. Â Sangat kentara sekali beliau orang yang terbuka, santun dan sangat menghargai orang; mencerminkan akhlak yang baik. Â Ini mencerminkan karakter orang yang mau belajar, ikhlas, mudah berubah dan mau berinovasi. Â Kesediaan menerima kehadiran kami, bekerjasama dalam program pengabdian masyarakat; menunjukkan beliau orang yang terbuka dan mau maju. Â Bertemu pak Sugimin dan keluarganya seolah memberi lingkungan atau ruang pembelajaran yang luar biasa.