Mohon tunggu...
Iwan Murtiono
Iwan Murtiono Mohon Tunggu... Google-YouTube project contractor

Pembela hak asasi dan demokrasi dengan bias sebagai orang Indonesia dalam memakai kacamata untuk melihat dunia, termasuk dalam memupuk demokrasi yang agak membingungkan antara demokrasi murni atau demokrasi a la Indonesia. Bahwa kita sering melihatnya dalam perspektif yang berbeda, karena demokrasi itu juga adalah sebuah karya kreatif dalam pembentukannya yang tidak pernah rampung, termasuk yang anti demokrasi juga tidak pernah lelah berusaha terus menguasai demi kepentingan sebagian kecil atau oligarki

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Terbukti Putin Gagal: Strategi & Kebijakan Perang Jaman Jadul di Era AI

21 Februari 2025   05:13 Diperbarui: 21 Februari 2025   05:13 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ledakan Bom di Pengilangan Ryazan Rusia / express.co.uk

Terbukti Putin Gagal: Strategi & Kebijakan Perang Jaman Jadul di Era AI

Dalam usianya yang semakin senja Vladimir Putin presiden Rusia masih saja mengandalkan persepsi pesona negarawan gaek. Kegaekan dan kekerasan kepala dan megalomania ini berpengaruh dalam memandang perkembangan lompatan kuantum dalam teknologi dan ilmu sosial di dunia, dan bisa dipastikan meremehkan kemampuan AI yang tersedia untuk dikembangkan oleh para teknisi komputer Rusia. Kegagalan dalam memaknai atau memanfaatkan dan mengadopsi teknologi yang lebih baru dan lompatannya jauh lebih berguna untuk diterapkan, ketimbang masih saja menggunakan metoda KGB secara religius, yang dianggap paling sahih atau lebih familiar dan sudah biasa digelutinya. Ketergantungan pada strategi usang yang sudah tidak relevan dengan dunia modern. Mengingat di akademi KGB dia belajar tentang metode KGB kuno yang berbasis spionase atau mata mata, tak tik dan intrik intelijen dalam mengorek informasi, mengirim misinformasi, disinformasi dengan maksa, dalam segala bentuk kasak kusuk dan intrik intrik. Inilah kelemahan dan kegagalan strategi usang Putin dalam menjalankan kediktatorannya yang dipercaya 'pernah berhasil' di abad lalu. Sehingga dalam menerapkan kebijakan canggih selalu gagal dan apalagi mengacuhkan kemajuan teknologi di era modern warfare, yang sekarang sedang berada di jaman 'lompatan kuantum'. Ini terlihat dari cara Putin mengirimkan tentara berani mati dengan mengendarai tank analog atau pesawat digital dari Era 70an, secara terus menerus hingga hari ini, tanpa mau berfikir tentang apa yang salah? Keseriusan menggunakan strategi politik dan strategi perang di zaman sebelum 1970 an memang sangat merugikan dan bahkan berakibat fatal bagi pasukan yang salah dikomandoinya.

Apalagi terutama karena Putin terbukti selalu berkali kali meremehkan banyak faktor: kesatuan Barat, ketahanan Ukraina, konsekuensi dari perang yang berkepanjangan, dan dampak dari teknologi baru seperti simulasi perang berbasis AI. Pendekatannya telah membawa konsekuensi bencana bagi Rusia, banyak diantaranya sebenarnya bisa dihindari jika ia mengadopsi strategi yang lebih adaptif dan berbasis teknologi.

Inilah kelemahan utama Putin---ia tetap terjebak dalam pola pikir abad lalu dan menolak untuk mengadopsi pendekatan yang lebih modern dan berbasis teknologi. Akibatnya, kebijakannya selalu gagal, terutama dalam konteks peperangan modern yang kini berada di era 'lompatan kuantum' teknologi. Hal ini terlihat dari caranya mengerahkan tentara dengan kendaraan lapis baja era Soviet dan pesawat tempur digital dari tahun 1970-an secara berulang tanpa evaluasi strategi yang lebih cerdas.

Kegagalan Putin semakin nyata dalam berbagai aspek, terutama karena ia berulang kali meremehkan faktor-faktor penting seperti kesatuan Barat, ketahanan Ukraina, konsekuensi dari perang yang berkepanjangan, dan dampak teknologi baru seperti AI dalam perang modern. Pendekatannya telah membawa konsekuensi bencana bagi Rusia---banyak di antaranya sebenarnya dapat dihindari jika ia lebih adaptif dan memanfaatkan teknologi yang tersedia.

Mengapa Strategi Putin Lemah?

1. Gagal Memprediksi Ekspansi NATO

Alih-alih melemahkan NATO, invasi Putin justru memperkuat dan memperluas aliansi tersebut. 

Finlandia dan Swedia bergabung dengan NATO, memperpanjang perbatasan langsung Rusia dengan aliansi tersebut dan menghilangkan pengaruh Putin di wilayah Baltik.

Negara-negara Eropa Timur, terutama Polandia dan negara-negara Baltik, meningkatkan belanja militer dan memodernisasi kekuatan pertahanan mereka dengan kecepatan tinggi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun