Mohon tunggu...
Iwan Murtiono
Iwan Murtiono Mohon Tunggu... Lainnya - Google-YouTube project contractor

Pembela hak asasi dan demokrasi dengan bias sebagai orang Indonesia dalam memakai kacamata untuk melihat dunia, termasuk dalam memupuk demokrasi yang agak membingungkan antara demokrasi murni atau demokrasi a la Indonesia. Bahwa kita sering melihatnya dalam perspektif yang berbeda, karena demokrasi itu juga adalah sebuah karya kreatif dalam pembentukannya yang tidak pernah rampung, termasuk yang anti demokrasi juga tidak pernah lelah berusaha terus menguasai demi kepentingan sebagian kecil atau oligarki

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Talita Kumi Membangunkan Jiwa dan Raga Milik Allah

1 Juli 2024   04:54 Diperbarui: 1 Juli 2024   06:03 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input: gmanu93 deviant art

Kitab Kebijakan dalam Konteks Agama

Dimulai dari kitab kebijakan yg dibacakan di sinagoga dan sebagian masjid yang meneruskan periode kalender Musa, seperti juga sejak pembacaan 10 Perintah Allah dulu  (Quran 6:151--153). Rupanya Musa telah menetapkan aturan untuk secara rutin membaca gulungan Torah setiap Sabtu, dirunut akarnya sejauh jaman Babylon dari Era Talmud. Dan kita, dari semua agama keturunan Abraham menghargai semua ajaran yang sama sejak jaman Ibrahim dan Musa, bahkan semua nabi nabi Samawi lainnya. Agama agama ini mempunyai akar yang Sama apakah berarti Samawi dan Wahyu. Seandainya balik bersatu lagi, 60% perdamaian dunia akan segera terwujud.

Kembali ke kitab Kebijaksanaan 1:13-2:24, yang menjelaskan tentang kesengsaraan, kesakitan, kesedihan & kematian, disebabkan semua cobaan jahat dan hal hal toxic dalam kehidupan kita, seperti godaan setan serta makanan dan minuman yang tidak pantas masuk sebagai asupan ke dalam tubuh kita. Jadi bukan sama sekali disebabkan karena Tuhan yang murka sama sekali. Tubuh manusia diciptakan serupa dengan DNA Tuhan, yang dalam beberapa teks religius disebut sebagai hembusan Roh napas Allah. Contoh ayat yang mencerminkan hal ini adalah Hikmat Suleiman serta Az-Zumar Ayat 53

.hamba-hamba-Ku yang yang menzalimi dirinya sendiri, janganlah berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang., dan Surat As-Sajdah Ayat 9 ,  yang menyatakan bahwa Allah meniupkan roh-Nya ke dalam manusia dan memberinya pendengaran, penglihatan, dan hati. Tentunya bacaan ini dibacakan pada hari yang berbeda, hari Jumat di Masjid, hari Sabtu di Sinagoga dan hari Minggu di Gereja. Ini semua menegaskan bahwa Allah agama Samawi menyayangi umat ciptaanNya

Ajaran Kristen tentang Tubuh Kristus

Selanjutnya Bacaan kedua hanya untuk orang Kristen saja. Menurut surat ke 2 Paulus kepada umat di Korintus 8:7-15, Paulus prihatin dg semua tubuh mirip DNA Kristus yg tidak menerima keadilan atas kecukupan berkah & rezeki. Paulus berpesan untuk makan dan terima rejeki secukupnya sesuai dengan kebutuhan saja untuk tubuh sendiri dan tubuh ciptaan Allah lainnya dengan adil, karena semua kebutuhan manusia sudah disiapkan di alam yang subur dan dicukupi, dan hendaknya jangan keserakahan.

Dalam Markus 1:29-39, Yesus mengajarkan bahwa kita mengalami kesakitan dan kematian. Ini sering kali disebabkan oleh ketidakmampuan kita untuk menolak godaan yang jahat, kotor dan toxic  yang bukan berasal dari ajaran Kristus. Melalui iman yang kuat, tubuh kita dapat dipulihkan pada keasliannya sesuai dengan DNA Tuhan. Kristus tidak hanya menyembuhkan dengan mengembalikan DNA aslinya tetapi juga mengupdate atau memperbarui dan menyesuaikan DNA kita dengan arsitektur DNA terbaru. Hal ini dilakukan melalui pembaruan iman dan jiwa kita untuk kehidupan yang lebih baik. Ini pun, kalau percaya akan iman Kristus yg menjiwai tubuh kita. 

Ada berbagai cara untuk mengembalikan keaslian atau memurnikan tubuh Kristus dalam diri kita, semuanya tergantung kecocokan dan getaran hati kita. Pada zaman kitab suci, ada yang caranya menjamah jubah Kristus, sedangkan saat ini kita bisa lebih langsung menerima tubuh dan darah Kristus dalam sakramen Ekaristi Kudus. Selain itu, bisa juga dengan menghentikan konsumsi asupan toxic kedalam tubuh, menolak dan melawan kejahatan, menggunakan air suci, meminta berkah pastor sebagai wakil Kristus, dan mengaku dosa juga dapat membantu dalam mengupdate DNA tubuh kita. Maka, pilihlah cara yang paling bisa dirasakan getaran kesembuhannya. Bahkan ada juga yang melakukan cara ziarah menemui Maria yang masih sering kali mengunjungi umatnya, sampai saat ini di Lourdes atau Medjugorje. Bisa jadi ini adalah acara kunjungan utusan Allah, atau after sales service dan memberikan bukti konkrit bahwa Allah memang selalu ada sampai detik ini, menurut kesaksian dan penglihatan orang banyak juga liputan banyak kamera wartawan.  Obat dan dokter sering kali tidak mampu mengembalikan kesucian tubuh Kristus dari kejahatan dan asupan toxic, sehingga membutuhkan perjuangan dan latihan spiritual untuk meraih pengalaman religius yang menyembuhkan. Ini lah alasan ilmiah tentang hilangnya sel kanker dan kesembuhan lainnya.

Talita Komi: Cinta Kristus yang Tak Terhingga

Yesus menunjukkan cinta-Nya yang mendalam kepada semua ciptaan-Nya dan memberikan tubuh-Nya sendiri sebagai korban untuk keselamatan kita. Dalam kisah Yesus membangkitkan anak perempuan Yairus (Markus 5:41), Yesus berkata, "Talita kum," yang berarti "Anakku, bangunlah." Ini menunjukkan kuasa Kristus dalam menghidupkan kembali dan menyelamatkan jiwa yang percaya kepada-Nya.

Dalam ajaran Kristen, menghargai tubuh dan jiwa kita adalah seperti menghargai ciptaan dan milik Tuhan itu sendiri. Meskipun kita mungkin mengalami kematian badan atau fisik, iman kepada Kristus akan menyelamatkan jiwa kita. Ketika kita percaya dan taat kepada-Nya, kita dapat mendengar panggilan "Talita kum" dalam hidup kita, sebuah panggilan untuk bangkit dan memperbarahui iman yang akan menyelamatkan umat pilihan dan kreasiNya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun