Mohon tunggu...
Iwan Hendrawan
Iwan Hendrawan Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger Amatir

Selalu ada jalan kembali

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Arti "Blusukan" untuk Orang Biasa

15 Januari 2021   09:21 Diperbarui: 15 Januari 2021   09:32 14590
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : https://pixabay.com/

Kata blusukan menjadi populer belakangan ini. Mulai media cetak dan elektronik, Anggota Dewan di Senayan, pecinta tanyangan televisi, media sosial, kalangan profesional, praktiksi, kalangan orang biasa yang bukan siapa-siapa, sampai pelangan warteg yang nggak boleh lama-lama nongrong lagi di warteg sekarang, ikut membahasnya, kadang nyeletuk.

Tumisu from Pixabay">

Tetapi apakah kita tahu arti sesungguhnya dari kata "Blusukan" ?

Mengutip http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/, kata blusukan diserap ke dalam bahasa Indonesia dari bahasa jawa. Kata blusukan secara etimologi berasal dari bahasa Jawa, dari kata dasar blusuk 'masuk' dan akhiran --an (afiks verba) yang berarti 'masuk-masuk ke tempat tertentu untuk mengetahui sesuatu'. Dalam bahasa Jawa blusukan merupakan verba, seperti dolanan 'bermain', sarungan 'memakai sarung', dan oyak-oyakan 'kejar-kejaran'. Kalau dibandingkan dengan bahasa Indonesia, afiks --an pada umumnya membentuk kata benda dan berarti 'hasil' atau yang di-', misalnya, arahan 'hasil mengarahkan atau yang dijadikan arah', rujukan 'yang dirujuk', pimpinan 'hasil memimpin', dan suruhan 'yang disuruh'.

Dari pengertian diatas blusukan mempunyai dua makna yaitu bermakna dolan "bermain" dan dan bermakna 'hasil' atau yang di-'.  

Mungkin sinonim (persamaan kata) dari kata blusukan yaitu observasi, survey, kunjungan, atau asesmen. Blusukan terkesan seperti spontanitas, tetapi mempunyai tujuan yang dicapai, menjawab pertanyaan atau penggalian informasi.

Sepintas seperti proses penelitiannya ya? Walaupun memang tidak serumit penelitian yang harus merumuskan dan merancang penelitian serta menentukan sasaran jumlah dan sasaran yang akan diteliti dan harus didukung beberapa metode penggalian data (Angket, Wawancara, Pengamatan/observasi, Tes dan Dokumentasi).

Boleh dan Tidaknya Blusukan

Siapapun boleh melakukan kegiatan ini, tidak ada larangan, sepanjang tidak melanggar undang-undang dan peraturan. Blusukan mungkin hal yang biasa kita lakukan, sengaja atau tidak sengaja.

Tapi memang nilainya berbeda, perbuatan masih disesuaikan dengan strata sosial seseorang di masyarakat. Sudah sunnatullah perbuatan yang dilakukan oleh strata sosial di bawah tidak atau kurang punya makna berarti, dibandingkan dengan orang strata sosial di atas yang melakukan suatu perbuatan.

Contoh jika Rafi Ahmad yang melakukan blusukan menjadi hal luar biasa dan menjadi trending topik seluruh media di Indonesia bahkan mungkin dunia. Tapi berbeda nilainya, jika Si Otong tukang ngangon kebo di sawah yang melakukannya, paling dikomentari tetangga "emang nggak ada kerjaan lain!".(nama hanya untuk pemisalan)

Walaupun ada kebalikan perbuatan yang dianggap biasa dilakukan orang bawah, akan menjadi aib jika dilakukan oleh kalangan atas, contoh kentut atau ngupil. (mungkin juga tidak seperti itu juga).

Sumber : https://www.canva.com/
Sumber : https://www.canva.com/

Apakah Salah Pejabat Melakukan Blusukan?

Tentu saja tidak salah, bahkan baik. Pejabat dekat dengan rakyat yang dilayaninya merupakan perbuatan teladan. Semua tergantung niat, sepanjang niatnya baik, blusukan menjadi hal yang baik.

Cuma karena niat tempatnya di hati, membuat banyak orang tidak bisa melihatnya. Orang yang melakukannya pun tidak dapat melihat, mungkin bisa merasakannya.

Karena itulah membuat banyak orang tidak bisa menangkap niat perbuatan seseorang. Akhirnya tergantung isi kepala orang yang melihatnya. Jika negatif isi kelapanya, yang dilihat menjadi negatif. Tapi jika isi kepalanya positif, maka yang dilihatnya menjadi positif.

Yang terbaik adalah berpikir positif, kata orang bisa membawa energi kebaikan pada tubuh kita. Meskipun banyak orang memanfaatkan cara berpikir positif orang lain, untuk hal yang tidak baik untuk dirinya sendiri.

Apapun itu yang dilakukan seseorang, baik itu pejabat atau orang biasa, senantiasa untuk kebaikan dan kebermanfaatkan, akan menjadi menjadi mulia akhirnya.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun