Mohon tunggu...
Iwan Kartiwa
Iwan Kartiwa Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Penulis Lepas

Memulai menulis sejak tamat kuliah dan menekuninya sambil berprofesi sebagai guru. Sejumlah buku umum dan puluhan artikel ilmiah populer pendidikan sudah dipublikasikan di media cetak dan online baik di tingkat lokal, regional dan nasional. Berkhidmat memuliakan pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pahlawan Penebar Kebajikan

7 November 2021   17:30 Diperbarui: 7 November 2021   17:33 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Mereka yang mendapat julukan pahlawan reformasi ialah para mahasiswa yang menjadi korban kekerasan aparat keamanan waktu itu serta tokoh-tokoh nasional seperti Abdurahman Wahib, Amien Rais, Nurkholis Madjid, dan lain-lain.      

Pasca reformasi saat ini bangsa Indonesia dihadapkan pada sejumlah persoalan yang bermuara pada rendahnya daya saing, lemahnya karakter dan merosotnya moralitas. Menyadari hal itu pemerintah segera melakukan berbagai upaya. 

Salah satunya dengan menata ulang sistem pendidikan nasional dengan mengedepankan kembali penumbuhan budi pekerti dan karakter bangsa. Nah, dalam konteks inilah perlu lahir pahlawan-pahlawan penebar kebaikan atau kebajikan. 

Sebab, saat ini kita sebagai bangsa sudah sangat berada di titik nadir. Generasi muda kita seolah banyak yang keluar dari tata nilai dan tata moral yang berlaku. 

Banyak generasi muda kita yang lebih tertarik dengan pola dan gaya hidup hedonis, pragmatis dan materialistik. Mereka sangat menikmati kehidupan yang serba instan, serba glamor dan semakin jauh dari nilai-nilai moral dan karakter bangsa ini.

Saat ini bangsa Indonesia memerlukan pahlawan-pahlawan penerbar kebajikan yang berada pada setiap level lapisan masyarakat. Pahlawan penebar kebajikan adalah mereka yang secara sadar dan berani serta bertanggungjawab mengajak untuk melakukan perbuatan yang baik dan terpuji serta mengajak meninggalkan perbuatan buruk yang dilarang agama maupun negara. 

Pahlawan kebajikan harus dapat dicetak oleh bangsa ini tidak sekedar dilahirkan. Upaya mencetak pahlwan penebar kebajikan harus dilakukan oleh semua pihak. 

Mulai dari keluarga, sekolah, masyarakat, komunitas, organisasi dan lain sebagainya. Para pahlawan kebajikan ini nanti akan menularkan virus kebaikan kapanpun dan dimanapun mereka berada. 

Dari sinilah akan terjadi siklus kebajikan (virtue cyrcle) dimana didalamnya dengan senang hati akan berlomba-lomba untuk berbuat hal positif dan kebaikan. 

Hal itulah yang saat ini terjadi di negara-negara skandinavia seperti Finlandia dan Denmark serta Selandia Baru yang masyarakatnya sangat memperhatikan siklus kebajikan sehingga masyarakat disana terkenal ramah, santun, peduli sesama, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran. 

Mereka sangat meyakini bahwa sesuatu yang baik itu akan kembali lagi pada dirinya cepat atau lambat. Sehingga tidak aneh ketiga negara tersebut dinilai sebagai negara yang penduduknya paling bahagia di dunia karena sangat memperhatikan nilai dan karakter kebajikan tersebut. Bagaimana dengan Indonesia?    

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun