Mohon tunggu...
Iwan Setiawan
Iwan Setiawan Mohon Tunggu... Guru - Menulis untuk Indonesia

Pustakawan, dan bergiat di pendidikan nonformal.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Empal Gentong; dari Cirebon Menyapa Nusantara

26 April 2023   20:42 Diperbarui: 26 April 2023   20:53 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Empal gentong sajian khas dari Kota Udang, Cirebon (photo: Kompas.com)


"Asalamu'alaikum wa rahmatullah wa barakatuh"

"Wa'alaikum salam wa rahmatullah wa barakatuh"

"Minal aidin wal faizin. Mohon maaf lahir dan bathin, Teh"

"Iya, sama-sama, Teteh juga mohon dimaafkan segala kesalahan"


...


"Sebelum pulang, ayo makan empal buatan Teteh"

Begitu fragmen kecil acara silaturahmi Lebaran saya dan keluarga. Kami mengunjungi kakak ipar, Teteh Beriana namanya. Ia pandai mengolah makanan. Salah satu menu andalannya empal gentong. Namun empal buatannya tidak menggunakan gentong atau kuali dari tanah liat sebagaimana lazimnya. Empal made by Teteh memakai panci stainless steel biasa.

Maka siang di hari Lebaran itu kami menyantap hidangan khas kota Cirebon ini. Teteh mewarisi darah sebagai orang Cirebon dari trah ibunya. Dan resep empal gentong yang kami nikmati pun berasal dari ibunda beliau. Resep warisan turun temurun.

Saat kami memasuki ruangan dapur beliau yang resik, tercium aroma rempah-rempah yang sedap. Di meja makan terpasang kompor gas portable yang apinya menyala. Di atasnya terdapat panci empal. Semerbak harum berasal dari sini. Wangi kuah berpadu dengan air kaldu daging sapi, mengundang selera setiap yang datang.

Teteh bercerita sambil menemani kami menikmati ketupat bersiram empal ini. Dari lima bersaudara di keluarganya hanya beliau yang meneruskan tradisi keluarga, mampu membuat salah satu menu khas Kota Udang ini. Tiga adik perempuan beliau tidak mau mencoba membuatnya dengan alasan seragam, males. Mereka lebih memilih peran sebagai penikmat ketimbang pembuat empal. Sedangkan satu-satunya adik beliau melirik pun tidak pada kegiatan masak memasak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun