Mohon tunggu...
Iwan Setiawan
Iwan Setiawan Mohon Tunggu... Guru - Menulis untuk Indonesia

Pustakawan, dan bergiat di pendidikan nonformal.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mencoba Memahami Kenaikan BBM

6 September 2022   14:12 Diperbarui: 6 September 2022   14:55 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
photo: Antara (Asep Fathulrahman)

Bagai memakan buah simalakama. Tak ada langkah yang dianggap benar. Beginilah narasi yang muncul menyertai penetapan kenaikan harga BBM yang baru. Bila dinaikan akan membawa dampak yang menyeluruh bagi kehidupan berbangsa terutama dalam sektor ekonomi. Bila tidak dinaikan maka beban yang ditanggung pemerintah dalam hal subsidi akan semakin berat.

Kita saksikan langkah pertama yang pada akhirnya diambil pemerintah. Menaikan harga BBM disertai dengan menggulirkan sejumlah kebijakan subsidi. Mengutip harian yang disebut di atas, sebagian subsidi BBM akan dialihkan untuk bantuan langsung tunai (BLT) BBM sebesar Rp. 12,4 triliun. 

Bantuan ini akan diberikan kepada 20,65 juta keluarga kurang mampu. Setiap keluarga yang masuk kategori ini akan mendapatkan uang tunai sebesar Rp. 150.000 setiap bulan dan mulai diberikan pada bulan September hingga Desember mendatang.

Pemerintah juga menyiapkan bantuan subsidi upah bernilai Rp. 9,6 triliun untuk 16 juta pekerja dengan gaji maksimum Rp. 3,5 juta per bulan. Pada realisasinya, setiap pekerja dalam kategori ini akan mendapat bantuan sebesar Rp. 600.000. Bagi masyarakat yang tidak berpenghasilan tetap, subsidi yang akan digulirkan berupa bantuan sosial bagi 18,48 juta keluarga penerima manfaat melalui PT Pos Indonesia.

Saya lega. Sepertinya, deru mesin sepeda motor Haru masih akan terdengar. Senandung riang si Upik pun akan mewarnai suasana pagi. Kebijakan pemerintah yang tidak melupakan rakyatnya, yang memastikan keduanya terwujud.   

 

  

   

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun