Mohon tunggu...
Iwan Setiawan
Iwan Setiawan Mohon Tunggu... Guru - Menulis untuk Indonesia

Pustakawan, dan bergiat di pendidikan nonformal.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Hari Lamaran

18 Juni 2022   10:31 Diperbarui: 19 Juni 2022   22:15 1101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo diunduh dari Pixabay.com

Hari Minggu yang dirindukan namun juga tak ingin dijalani. Seandainya bisa, hari itu aku loncati sehingga aku terbebas darinya. 

Berbulan, bahkan bertahun lamanya peristiwa di hari Minggu itu kuramalkan bakal terjadi. Namun tetap saja, kedatangannya membuat jantung berdebar kencang.

Enam tahun telah lewat sejak hari pertemuan murid baru di sekolah kami. Suatu hari, kami para guru mengajak para siswa baru bertamasya. 

Kami memilih tempat  di sebuah tempat rekreasi di lereng gunung yang memiliki goa. Tempat itu begitu mashur sehingga banyak didatangi pelancong.

Aku menyertai para siswa sejak dari halaman sekolah hingga tempat acara pengenalan sekolah itu diadakan. Dalam mobil bis yang kami tumpangi, anak-anak terdengar riuh bernyanyi dan bersenda gurau. Hingga kabin bis seakan mau pecah saking ramainya.

Aku tidak sendiri. Dalam mobil itu juga terdapat anak sulungku, Bagas. Ia melebur bersama teman-temannya. Memberi andil dalam keriuhan itu. 

Bagas jadi bulan-bulanan teman-temannya. Mereka tak henti menggodanya. Karena apa lagi kalau bukan karena parasnya yang lumayan ganteng.

Dalam keriuhan itu, samar terdengar namannya disanding-sandingkan dengan Namira. Ia seorang siswi yang berparas manis. 

Hidungnya bangir dan bermata besar, mirip-mirip orang India-lah. Bagas seolah tak acuh dengan ulah teman-temannya. Tampaknya ia pun mengiyakan apapun kata mereka.

Hari-hari berjalan. Kedua siswaku, yang dipersandingkan dalam bis wisata itu pun menjalani masa sekolah mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun