Pemuda ke mana langkahmu menuju
Apa yang membuat engkau ragu
Tujuan sejati menunggumu sudah
Tetaplah pada pendirian semula
 Lirik lagu di atas berjudul Pemuda, karya Chandra Dharusman. Dinyanyikan oleh kelompok Chaseiro. Meski diciptakan pada 1977, Pemuda dinyanyikan hingga saat ini.Â
Sejumlah  penyanyi masa kini membawakannya dengan gaya dan aransemen terbaru. Lagu ini enak didengar dan sarat akan pesan. Dua diantaranya pesan untuk bersatu dan merajut masa depan dengan lebih baik.
Pemuda  menemukan momentum untuk diulas hari-hari ini. Berkaitan dengan hajat besar para pemuda di tahun 1928.Â
Hajat besar berupa Kongres Pemuda yang melahirkan Sumpah Pemuda. Sumpah para pemuda se-Nusantara yang menyatakan tekad bulat untuk bertanah air, berbangsa dan berbahasa persatuan yang satu yaitu Indonesia.
Setiap tahun Sumpah Pemuda diperingati. Bukan sekedar seremoni, peringatan itu berkaitan dengan upaya merawat persatuan dan kesatuan bangsa. Keutuhan bangsa ibarat kulit telur.Â
Rapuh dan tipis sehingga mudah sekali pecah bila tidak dijaga. Sumpah Pemuda merekatkan unsur-unsur yang dapat meretakkan persatuan dan kesatuan. Melenyapkan kekuatan yang merongrong keutuhan bangsa.
Sejarah mencatat, hampir di setiap generasi terdapat upaya memecah belah bangsa. Untuk menyebutnya tiga, kita membaca di awal kemerdekaan terdapat pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) pimpinan Sekarmaji Marijan Kartosuwiryo.Â
Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) pimpinan Letkol Ahmad Husein. Dan pemberontakan yang paling geger, peristiwa berdarah Gerakan Tiga Puluh September/Partai Komunis Indonesia (G30S/PKI). Pemberontakan yang terjadi dilatari motif politik dan isu kedaerahan.
Di masa kini upaya-upaya memecah belah keutuhan bangsa tak henti dilakukan. Pihak-pihak tertentu berupaya sekuat tenaga menjaga bara api perpecahan terus menyala.Â