Mohon tunggu...
Iwan Setiawan
Iwan Setiawan Mohon Tunggu... Guru - Menulis untuk Indonesia

Pustakawan, dan bergiat di pendidikan nonformal.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Santap Sahur di Awal Dini Hari

1 Mei 2021   12:34 Diperbarui: 1 Mei 2021   12:38 794
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Saat kanak-kanak, istri saya biasa dibangunkan pukul dua pagi untuk makan sahur. Sambil menahan kantuknya, ia menyantap ayam goreng, sayur lodeh dan lauk lain. Bersama seorang adik dan kakaknya, istri saya agak tersendat saat menelan hidangan sahur tersebut. Namun, mereka menyelesaikan juga "tugas berat" itu. Pukul setengah tiga, mereka sudah kembali lagi ke kamar. Menuntaskan mimpi yang sempat terjeda.

Makan sahur di masa kecil saya sedikit berbeda. Setidaknya dari sisi waktu, orang tua saya sedikit longgar. Kami tidak bersantap di awal dini hari sebagaimana keluarga istri. Kami bersantap pukul setengah empat. Namun sama seperti mereka, saya pun sulit menghilangkan rasa kantuk saat makan. Suap demi suap nasi yang ditelan terasa seret, seperti air melewati pipa yang mampet.

Begitulah rata-rata kesan saat makan sahur. Bersantap pada waktu yang tak biasa bagi tubuh memang sedikit tidak nyaman. Makanan enak apa pun, terkesan kurang menarik bila disantap waktu dini hari itu. Perlu upaya pembiasaan pada diri kita, sehingga makan sahur terasa ringan. Tubuh tidak lagi memberi penolakan, lewat rasa kantuk.

Berangkat dari hal itu masyarakat menggagas beragam cara agar waktu sahur terasa menyenangkan.Tradisi ronda berkeliling kampung, dengan menabuh kentongan adalah satu contohnya. Dengan bebunyian yang keras, diharapkan orang terbangun dari tidurnya. Badannya bugar untuk bersahur.

Perputaran zaman membawa cara baru tradisi sahur. Selain cara konvensional berkeliling kampung menabuh kentongan, kita bisa menghidupkan alarm jam atau telepon genggam pada waktu sahur. Selain itu, stasiun tivi menyajikan ragam acara menarik yang dapat mengusir kantuk. Keluarga pun bersahur dengan riang, terbawa suasana di layar kaca.

Makan sahur adalah inti dari pelaksanaan puasa. Puasa yang dijalani sehari berawal di waktu sahur. Tuntunan berpuasa menempatkan makan sahur sebagai hal yang tidak boleh dilewatkan. Meski terasa berat, makan sahur harus dijalani. Nabi yang mulia memberi penegasan, "Bersahurlah meski dengan seteguk air" (Al Hadis)

Tradisi sahur tidak hanya mendorong kita untuk bersantap. Membekali tubuh dengan makanan secukupnya, agar puasa yang dijalani tidak terasa memberatkan. Sahur dimaknai memindahkan jadwal makan dari pagi ke dini hari. Sahur "mempercepat" makan pagi, waktu sarapan kita.

Ada banyak keutamaan di waktu sahur. Kita dianjurkan untuk melaksanakan shalat malam di waktu ini. Shalat tahajud paling utama untuk dilakukan. Dua rakaat shalat sunah yang diniatkan sebagai hadiah untuk orang tua, juga bisa dilakukan saat sahur. Shalat tobat, shalat menyampaikan hajat, bisa dilaksanakan saat sahur juga.

Waktu sahur adalah waktu yang paling utama untuk berdoa. Panjatkanlah doa kita. Sampaikan hajat-hajat kita. Bermohonlah agar Tuhan Yang Maha Pemurah menerima ibadah puasa yang kita jalankan. Mohonlah pada-Nya agar kita mampu menunaikan puasa sampai tuntas. Sampaikan juga keinginan kita untuk mendapatkan malam Lailatul Qodar.

Photo: Iqbal F.R.
Photo: Iqbal F.R.

Bertadarus, membaca Kitab Suci Al Quran alangkah baik dilakukan saat sahur. Udara dini hari yang dingin, ditambah suasana yang hening akan mengantarkan kita pada suasana khusu. Ayat demi ayat yang dibaca akan merasuk menembus dinding hati.

Bagi yang terbiasa bekerja dalam suasana hening, sahur adalah waktu yang produktif. Saat sahur menghasilkan karya. Banyak penulis beken yang mendapatkan inspirasi di waktu sahur. Banyak karya yang dihasilkan saat dini hari ini. Sekedar meyebut, penyair Sutarji Colzum Bachri, dalam satu tulisannya mengutarakan hal ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun