Anak-anak begitu bersemangat menabuh beduknya. Mereka mencuri-curi kesempatan saat mengaji sore. Ustad sepuh yang mengajari mengaji sampai tak bisa berkutik menghadapi kelincahan anak-anak. Ada saja akal mereka sembunyi dari pengawasan "mama ajengan". Saat mama membimbing seorang anak, mereka yang belum dapat giliran berhamburan keluar, meraih pemukul beduk. Tak jarang mereka sampai berkelahi untuk itu. Saya adalah anak kecil kerempeng, berambut ikal yang lihai berkelit dari pengawasan mama ajengan :).
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!