Mohon tunggu...
Febriwan Harefa
Febriwan Harefa Mohon Tunggu... Guru - Seorang tenaga pendidik

Membaca, Menulis, Travelling adalah aktivitas yang tidak bisa dipisahkan. Aktifitas setiap hari adalah sebagai tenaga pengajar.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Menunggu Peran Jerman dalam Jalan Damai Perang Rusia dan Ukraina

27 Februari 2022   21:20 Diperbarui: 27 Februari 2022   21:34 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keamanan. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Pixelcreatures

Sementara Soviet (Rusia), membantu membebaskan Eropa bagian Timur dari kungkungan Jerman, lantas membangun kembali perekonomian mereka. Kedua negara adidaya ini saling menamamkan ideologinya ke seluruh negara. Amerika Serikat selalu pada kemakmuran-condong kea rah liberalism yang yakin bahwa industry jadi kuncinya. Rakyat yang sejahtera dinilai bisa terhindar dari pengaruh sosialis-komunis Soviet.

Sementara komunis ala Soviet, selain member paket bantuan ekonomi, juga langsung menyasar rakyat yang sedang berjuang dengan mengirimkan tenaga ahli dan peralatan militer.

Sejarah membuktikan dari tahun 1945 sampai sekarang ini hubungan Amerika Serikat dan Rusia mungkin tidak akan pernah akur sampai selamanya..Salah satu alasan ingin menancapkan ideologinya dan diakui sebagai Sebuah negara adidaya di seluruh dunia.

Menunggu Peran Nyata Jerman

Dibalik perang diantara Rusia dan Ukraina yang sedang berkecambuk saat ini. Dibutuhkan sebuah negara yang adil dan mampu menjadi penengah diantara kedua negara. Salah satu solusi adalah melalui jalan perundingan di meja perundingan. Selama ini negara Paman Sam, Amerika Serikat terkadang dijadikan sebagai sebuah negara menjadi penengah sebuah konflik diantara kedua negara atau kedua suku yang sedang bertikai.

Tetapi dalam konflik antara Rusia dan Ukraina, Amerika Serikat tidak bisa menjadi sebuah negara penengah. Dengan pertimbangan kisah atau sejarah masa lalu perang dingin kedua Negara Super Power ini.  

Jerman adalah negara yang tepat menjadi negara penengah antara yang sedang berkonflik. Menteri Luar Negeri  Annalena Baerbock sempat mengeluarkan sebuah statmen.

Situasinya serius. Perdamaian di Eropa dibangun di atas tidak mengubah perbatasan. Kita harus kembali ke prinsip ini: Kedaulatan negara dihormati. Perbatasan tidak akan dipindahkan."

Menteri Luar Negeri Annalena Baerbock lebih emosional, memperingatkan bahwa dunia "tidak akan melupakan hari yang memalukan ini." "Jerman tercengang, tapi bukannya tidak berdaya," katanya, mengumumkan paket "sanksi besar-besaran".

Bukan tanpa alasan saya memilih Jerman sebagai penengah. Rusia, Ukraina, dan Jerman berada di benua yang sama yaitu Benua Eropa. Meskipun Ukraina dan Rusia berada di bagian Eropa Timur, sedangkan Jerman berada di Eropa Barat bersama Prancis.

Selain dari itu selama ini Jerman pada masa Perang Dunia Pertama (PD I ) dan Perang Dunia Kedua (PD II) telah merasakan keadaan saat sedang perang berkecambuk, penduduk yang harus diungsikan ke sebuah tempat yang lebih aman, mayat-mayat yang bertebaran dimana-mana, dan kerugian secara material pasti didapatkan. Setelah perang berakhir pun masih dirasakan oleh penduduk setempat maupun negara yang kalah perang. Harus mulai lagi untuk membangun satu persatu bangunan yang telah hancur dan terkhusus bagi anak-anak harus menghilangkan traumatik masa lalu. Dan itu membutuhkan jangka waktu yang lama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun