Mohon tunggu...
Ivan Nicholas
Ivan Nicholas Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Toksik Medsos

8 Oktober 2018   09:30 Diperbarui: 8 Oktober 2018   10:36 736
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Media sosial adalah tempat dimana para penggunanya dapat bersosialisasi secara tidak langsung (online). Media sosial juga membuat para penggunanya dapat berbagi cerita, berjualan, dll. Saking bebasnya, mereka dapat bebas berpendapat dan bahkan dapat memalsukan identitasnya ketika mereka ingin mengucilkan sesuatu.

Toxic adalah julukan yang diberikan kepada orang-orang yang memiliki sikap buruk dalam suatu permainan. Jadi kalau digabung, Medsos toxic adalah media sosial sebagai sumber dari orang-orang yang memiliki sikap buruk, contohnya cyber bullying, cyber bullying adalah penindasan yang menggunakan ancaman di internet lebih spesifiknya di media sosial.

Kali ini, kita akan lebih fokus ke bagian SARA. SARA sendiri adalah pandangan terhadap suku, agama, ras dan antar golongan. Dengan adanya isu SARA, negara bisa dengan mudah terpecah belah.

Pada 2018, kasus SARA, penghinaan dan pencemaran meningkat jauh lebih banyak. Salah satunya adalah The Family Muslim Cyber Army (MCA). MCA ini memiliki pasukan yang besar di media sosial, menurut Direktur tindak pidana siber Bareskim Polri Brigjen, anggota kelompok MCA ini mencapai ratusan ribu orang dan 20 admin aktif yang mengatur akun-akun MCA.

Kelompok ini juga terdiri dari kelompok kecil seperti MCA united, sniper team, dan cyber muslim defeat hoax. MCA united merupakan kelompok sebagai wadah untuk menampung berita, video dan gambar palsu yang akan disebarluaskan. Sniper team adalah kelompok tertutup yang dibuat untuk  melaporkan akun-akun yang dianggap sebagai lawan. Yang terakhir cyber muslim defeat hoax, grup ini lebih tertutup dan sedikit anggotanya, tugas dari kelompok ini adalah melakukan penggalangan opini dengan membagikan berita dengan serentak dan juga mengatur pergerakan isu apa yang akan diviralkan.

MCA terkenal dengan isu diskriminasi SARA, tetapi bukan hanya itu. MCA juga menyebar isu-isu hoax tentang PKI, menyebarkan ujaran kebencian terhadap pemerintah dan orang-orang penting lainnya, dll. Sudah ada 7 anggota MCA yang tertangkap karena menyebarkan hoax.

Kita harus bisa menghentikan hal-hal buruk seperti ini. Beberapa upaya yang dapat kita lakukan adalah dengan tidak membagikan hal-hal yang bermuatan SARA. 

Lalu melaporkan post yang negatif melalui aplikasinya sendiri atau dapat juga mengirimkan email kepada Kominfo ke alamat aduankonten@mail.kominfo.go.id dengan menyertakan bukti berupa screenshot atau keterangan yang jelas. Kita juga dapat mengunjungi website kominfo untuk mengadukan hal-hal yang negatif.

Agar tidak semakin membesar-besarkan masalah, kita juga harus pandai dalam mengatur emosi. Kalau ada yang tersinggung oleh post mengenai SARA, laporkan saja dan tidak usah ikut memanas-manasi kondisi yang seperti itu. Jangan membalas kejahatan dengan kejahatan.

Dari diri kita sendiri pun juga harus lebih berhati-hati di media sosial. Contohnya, dulu saya pernah melihat ada kawanan yang berbeda etnis dan bercanda di media sosial dengan cara memanggil temannya dengan etnisnya. Disana banyak orang yang tersinggung dan keributan pun bisa sangat mudah dimulai.

Kesimpulannya adalah, kita sebagai manusia yang berpendidikan, harus pintar dalam mengatasi masalah seperti ini. Jangan mudah tersinggung dengan perkataan orang-orang. Kita adalah negara yang satu, berbeda-beda tapi tetap satu seperti semboyan negara kita Bhinneka Tunggal Ika. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun