Mohon tunggu...
Ivan Leonheart
Ivan Leonheart Mohon Tunggu... Guru - Seasonal Writer: Nulis Ketika Gabut Aja

Gemini | INFJ-T | Tipikal orang yang akan anda katakan "Wah.. Kok gitu?" | Listener to stories | Twitter: @IvanLeonheart English Mentor yang memutuskan untuk putar haluan menjadi Kang Kopi, tapi akhirnya putar balik jadi English Teacher lagi di Cakap | Merantau dari Jawa ke kawasan dekat ibu kota. | A Philosopher at heart, but a realist in the playlist. | A man seeking Wisdom in Life through learning Bible, dan juga belajar Konseling di STTRI | Menulis ketika bosan, sedih, senang, dan kenyang. | Jangan ditunggu tulisan selanjutnya, pasti ngga terbit - terbit.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Waspada! Media Sosial Wadah Terjadinya Penipuan

13 Mei 2018   07:00 Diperbarui: 13 Mei 2018   08:03 570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media sosial kini tak seperti dulu. Awal mulanya, tidak semua orang tertarik dengan sosial media. Alasannya bermacam -- macam, dari yang beralasan kurang tertarik, tidak memiliki gadget untuk menggunakan, hingga merasa dirinya gaptek dan malas belajar untuk menggunakan media sosial. Namun seiring berkembangnya zaman, media sosial mulai berevolusi menjadi lebih ramah pengguna, bahkan mulai tersedia di banyak ragam Bahasa yang tentunya sangat membantu para pengguna untuk memahami dan belajar cara penggunaan yang benar.

Banyak sekali perubahan dalam media sosial. Banyak sekali yang beranggapan bahwa media sosial zaman sekarang adalah suatu wadah untuk mencurahkan isi hati, yang kemudian akan dikomentari orang lain. Terkadang Media Sosial pun bisa membantu kita menghilangkan stress karena ada banyak postingan yang berupa gambar atau video lucu, atau bahkan hanya sekedar berupa tulisan pengalaman yang seru dan lucu. Banyak sekali hal positif yang bermunculan setelah media sosial mulai ramah di kalangan masyarakat masa kini.

Walaupun ada banyak sekali hal baik, ada juga hal buruk yang terjadi akibat kemudahan dalam menggunakan media sosial. Mulai dari akun palsu, hingga yang terparah adalah penipuan. Banyak sekali bentuk penipuan yang bisa kita temui di media sosial, mulai dari penjualan barang yang palsu, sampai yang berupa phishing.

Apa itu phishing? Phishing adalah cara untuk mendapatkan sebuah informasi milik seseorang, dengan cara menggunakan sebuah tipu daya (seperti berita palsu yang berupa memenangkan hadiah dari suatu lembaga, atau penipuan lainnya) yang biasanya tidak diduga oleh orang lain. Ciri -- ciri phishing ada banyak sekali apabila kita jeli dalam melihatnya. Tujuan utama sebuah phishing adalah untuk mencari informasi, maka berhati - hatilah apabila anda dimintai informasi berupa alamat email, password, bahkan hingga alamat rumah, telefon dan lainnya. 

Tidak bisa dipungkiri bahwa kini ada banyak sekali oknum nakal yang dinamakan Hacker yang mulai menjadi wabah di dunia maya. Tangan usil mereka bisa saja merugikan orang lain dengan cara mengubah informasi dan mengunggah postingan palsu, sehingga banyak teman media sosialnya yang mulai mencurigai atau mungkin malah menuduh pemilik akun itu berbuat hal tidak baik.

Kini masyarakat mulai sadar bahwa banyak penipuan yang menjalar di dunia modern ini. Namun sang penipu pun tak kalah pintar dengan masyarakat. Sekarang masyarakat sudah bisa berfikir bahwa hadiah yang terlalu besar bisa berpotensi adalah sebuah penipuan, maka para penipu pun sekarang mengubah taktiknya, menjadi memberi iming - iming trik mendapatkan kebutuhan sehari - hari secara gratis. Perhatikan gambar dibawah ini

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Figure 1 Uang 100.000 kok dibayar 50.000? Penipuan dong?

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Figure 2 Siapa sih yang tidak mau pulsa gratis? Namun sayangnya, kita tahu bahwa di dunia ini tidak ada yang gratis.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Figure 3 Phishing berupa penipuan berhadiah

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Figure 4 Ini termasuk penipuan supaya comment menjadi banyak, entah apa motifnya.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Figure 5 "Alhamdulillah" kok dipakai untuk menipu sih mba'..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun