Mohon tunggu...
Ivan Leonheart
Ivan Leonheart Mohon Tunggu... Guru - Seasonal Writer: Nulis Ketika Gabut Aja

Gemini | INFJ-T | Tipikal orang yang akan anda katakan "Wah.. Kok gitu?" | Listener to stories | Twitter: @IvanLeonheart English Mentor yang memutuskan untuk putar haluan menjadi Kang Kopi, tapi akhirnya putar balik jadi English Teacher lagi di Cakap | Merantau dari Jawa ke kawasan dekat ibu kota. | A Philosopher at heart, but a realist in the playlist. | A man seeking Wisdom in Life through learning Bible, dan juga belajar Konseling di STTRI | Menulis ketika bosan, sedih, senang, dan kenyang. | Jangan ditunggu tulisan selanjutnya, pasti ngga terbit - terbit.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kekuatan Terdahsyat untuk Meraih Kebahagiaan

18 Februari 2018   07:00 Diperbarui: 18 Februari 2018   07:21 724
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: blog.yahoo.co.jp

Pernahkah kalian merasakan jatuh cinta yang mendalam sehingga rela mengorbankan segala materi dalam kehidupan untuk hidup bersama dengan yang kita cintai? Apakah itu hal yang buruk? Atau malah hal yang paling ajaib yang pernah dialami seseorang? Respon terhadap statement itu pasti berbeda pada setiap orang. Namun ada satu hal yang sama, yang bisa kita petik dalam semua itu, kira -- kira apa ya hal tersebut?

Pasti pernah kita lihat di berita yang ada di Televisi tentang kasus kekerasan dan bahkan pembunuhan yang disebabkan karena kegagalan dalam sebuah hubungan. Tak berhenti di kasus criminal saja, ada juga kejadian dimana ada perempuan yang hamil lalu ditinggal kabur oleh sang pasangan. Miris sekali mendengarnya, apakah sebegitu hina-nya kata Cinta sehingga bisa dimanfaatkan untuk memuaskan nafsu duniawi yang hanya sementara saja?

Sebenarnya itu tidak benar. Cinta adalah salah satu penggerak dan motivasi terdahsyat yang dimiliki oleh manusia untuk mengubah jalan hidupnya. Tidak percaya? Cobalah untuk mencari keajaiban -- keajaiban yang terjadi di dunia ini di internet.

Ada satu kisah nyata yang sangat terkenang di hati saya, yaitu kisah seekor anjing setia kepada pemiliknya. Karena kisah ini begitu terkenal dan sangat indah, ada beberapa studio film yang mengadaptasi kisah ini dan membuatnya menjadi sebuah film yang sangat mengesankan. "Hachiko" adalah nama seekor anjing yang menjadi sebuah lambang cinta kasih dan kesetiaan yang tiada batasannya. Kematian anjing ini pun menggugah hati semua orang yang ada di sekitarnya. Apa yang spesial dari kisah anjing ini? Kita akan bahas sedikit ceritanya.

Ada seorang pria yang mengadopsi seekor anjing ke dalam keluarganya. Anjing berjenis Shiba ini begitu lucu dan ditemukan tanpa tuan. Pada lehernya, ditemukan tergantung sebuah kalung dengan liontin bertuliskan "" (baca: Hachi) maka sang pemilik pun menamai anjing ini "Hachiko". Hachiko tumbuh dalam sebuah keluarga yang menyayanginya, dan ia pun terlihat layaknya seekor anjing yang bahagia yang hidup dalam kenyamanan. 

Setiap hari Hachiko mengantarkan pria yang menemukannya itu menuju ke stasiun Shibuya untuk menaiki kereta menuju tempat kerjanya. Setiap hari tiada hentinya Hachiko dengan setia ikut serta berjalan ke stasiun, bahkan ia pun sampai hafal waktu dan menjemput pemiliknya di stasiun ketika jam pulang kerja. Hachiko pun mulai dikenal banyak orang, bahkan seorang penjual makanan ringan di sekitar stasiun pun tak jarang memberikan sedikit dagangannya kepada Hachiko saat sedang menunggu sang majikan di depan stasiun. Para penumpang yang turun, menunggu, dan hendak menaiki kereta pun senang melihat Hachiko.

Pada suatu hari, sang pemilik pun tak kunjung keluar dari stasiun. Hachiko menunggu di depan stasiun hingga hari telah petang. Setelah gelap, Hachiko pun pulang ke rumah untuk tidur. Di hari berikutnya, Hachiko mencoba datang ke stasiun di pagi hari. Ia menunggu seharian dan tidak kunjung menemukan sang pemiliknya. Si penjual makanan pun merasa iba, ia mulai rutin memberi makan Hachiko setiap kali Hachiko menunggu di depan stasiun. Hari demi hari Hachiko pun tetap menunggu di depan stasiun. 

Orang sekitar yang mengenal Hachiko pun mulai kasihan melihat Hachiko yang mulai tumbuh menjadi anjing tua yang bulunya lebat dan tak teratur. Karena Hachiko mulai tidur di tempat dimana kereta biasa di tempatkan, badan Hachiko pun terlihat kotor karena terkena oli dan kotoran lainnya. Beberapa orang mulai menyumbang ke si penjual makanan dengan tujuan si penjual ini akan merawat Hachiko. Sembilan tahun pun telah berlalu, Hachiko masih menunggu di depan stasiun Shibuya. Sang penjual makanan pun berkata kepada Hachiko "Sudahlah, pulanglah, ia tak akan kembali lagi. 

Carilah rumah dan keluarga yang baru yang akan merawatmu." Hachiko tak menghiraukannya, ia tetap menunggu di depan stasiun Shibuya. Suatu hari, si penjual makanan ini terlihat menangis di depan stasiun. Ternyata Hachiko pun telah tiada. Hachiko ditemukan sudah tidak bernafas di tempat ia biasa menunggu tuannya. Orang sekitar mulai berkerumun dan juga mulai sedih atas kepergian Hachiko. Kemudian dibuatlah sebuah patung untuk mengenang Hachiko, patung ini ditempatkan di depan stasiun Shibuya persis di tempat Hachiko biasa menunggu tuannya.

Kisah Hachiko ini pun menjadi sebuah lambang kesetiaan yang bisa kita lihat pada seekor anjing. Seekor anjing tidak akan lupa pada orang yang sudah baik kepadanya. Anda tidak percaya? Coba tanyakan teman anda yang sayang kepada anjing peliharaannya, lalu suruhlah teman anda ini mengunci salah satu keluarganya di sebuah gudang, dan anjing kesayangannya. Tunggulah selama 3 jam, dan bukalah pintu gudang itu, lihatlah, yang mana yang senang bisa melihat teman anda lagi.

Cinta dan Kasih Sayang adalah kekuatan terbesar untuk mengubah dunia seseorang. Ketika seseorang sedang jatuh cinta kepada sesuatu, ia akan berusaha sekeras tenaga dan melupakan segala keterbatasannya untuk mencapai apa yang ia cintai. Namun ingat, janganlah kita jatuh cinta kepada orang yang salah, karena ini semua akan berlanjut ke kepercayaan dan masa depan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun