Mohon tunggu...
ivankla
ivankla Mohon Tunggu... Administrasi - Senang dengan karya Jurnalis

Senang dengan karya jurnalis

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kebangkitan Nasional & Tonggak KALAQAH Kebangsaan

20 Mei 2017   09:56 Diperbarui: 20 Mei 2017   10:50 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tanggal 20 Mei diperingati sebagai hari kebangkitan Nasional. tanggal tersebut terambil dari lahirnya organisasi Budi Utomo. "Kebangkitan Nasional, Upaya Menghadirkan Kedamaian". Begitulah sekiranya esensi renungan singkat dalam hari Kebangkitan Nasional. Renungan bercerita hakekat manusia sebagai Mahluk CiptaanNYA. Pada proses penciptaan, Tuhan menciptakan taman eden dengan segala kebaikannya, memperlengkapi manusia dengan segala keberadaanya yang baik. Hal ini sesungguhnya mengafirmasi bahwa ada kedamaian di sana. Tidak berakhir sampai disitu, Tuhan dengan ke Kedaulatannya yang Maha Tinggi memerintahkan manusia untuk mengupayakan usaha usaha  dan memelihara apa yg diciptakanNYA sebagai permulaan ekosistem,  berprilaku baik serta benar baik bagi diri sendiri dan semua, atau menjadi rahmatan buat semua orang. Sayangnya Apa yg sudah terpelihara menjadi samar.  Ego subjektifitas mulai menggerus menggantikan manusia baik, pribadi yang tidak lagi communual/masyarakat (zoon politicon -Aris Toteles) yang saling membutuhkan, tergantikan dengan otoritas identitasnya. Hal yang mulanya damai berujung perpecahan antara manusia dan penciptanya. Apa yang dianggap baik dan konsisten dengan nilai-nilai kebangsaan tergantikan oleh kepentingan praktis dan primordial kepentingan yang merugikan dan menghianati nilai-nilai kesamaan. Kaum yang memaksakan sudut pandang lalu mendeterminasi keyakinan lain. tanpa sadar hal ini berujung buruk bagi bangunan moral kebangsaan. Kekerasan, intoleransi, provokasi SARA, perampasan hak milik dan banyak kejahatan lainnya, akan memperlebar jurang pemisah antara manusia baik dengan bangunan moral kemajemukan. Diberbagai Organisasi pemuda, Sosial, swadaya masyarakat, karang taruna dll yang melihat tanggal 20 Mei sebagai refleksi kebangkitan nasional, terpanggil untuk bersekutu dalam pikir dan tindakan KeBhinekaan - kalaqah. Kita bagaimana kita dan apa yg kita bertindak..? Sesuai dengan sorotan thema yang ada, kita diharapakan meletakkan pragmatism, ego individualis serta pemaksaan prespektif moral dari kajian moral lainnya sebagai corak pikir kita. menciptakan perasaan damai adalah perbuatan manusia yang baik dan melihat kehidupan ini secara bersama dalam keberagaman dan keberagaman itu sendiri baik adanya sama seperti Tuhan menciptakan segalanya secara beragam serta saling berdampingan. Kita tidak hanya melakukan Kebangkitan Nasional sekedar peringatan saja namun bisa dimulai dari hal hal yang sederhana, dengan orang-orang terdekat kita, dan harapannya pada terciptanya rasa damai kemudian diupayakan tertular dan ditularkan ke orang-orang di sekitar kita. Bagaimanapun kita harus mempelopori kedamaian sebagai manifestasi nilai Kebangkitan dalam hidup berbangsa, minimal hal tersebut didukung oleh beberapa alasan :

kesatu : kedamaian adalah fitrah kita sebagai manusia. hakikat Setiap manusia memimpikan ketenangan sebagai salah satu klausul kebahagiaan dan sejatinya Tuhan menciptakan kita dalam kebahagiaan. Kita butuh usaha, upaya yang mendatangkan kedamaian. Oleh karena kedamaian itu tidak datang sendiri. Kita harus mempelopori terjadinya kedaamaian, berdamai dengan semua orang. Dengan demikian kita layak disebut manusia baik dan benar.

Kedua : Kedamaian itu Khittah manusia yang harus di pelihara sebagai karunia Tuhan, mengapa harus dipelihara karena hal itu adalah perintah Tuhan bahwa kita tidak dibenarkan saling menyakiti. Bahwa menyakiti sesama manusia sama dengan menyakiti kedamaian hidup dengan Sang Empunya kehidupan.

Ketiga : Berdamai secara linear membangun hubungan saling memafkan. Bukankah dalam setiap hari Raya Agama, diwajibkan kita Umatnya untuk saling memberi dan menerima salam tangan maaf.

Keempat : sikap inklusif akan menolong diri sendiri. Memelihara bibit kebencian dalam diri akan membuat kita terkooptasi dalam sikap Intoleransi yang suatu waktu akan menurunkan kadar hidup kita. Hal baik yang pantas dilakukan adalah berdamai dan mengusahakan perdamaian.

Salah satu dari sekian banyak bentuk dan cara mengaktualisasi rasa Kebangkitan dalam kebersamaan Ber-kehidupan Kebangsaan yaitu dengan menggerakkan seluruh potensi agar tidak terpolarisasi dalam kegiatan atapun aksi mengarah pada sentimen Agama, kelompok, golongan, dan suku. Dan Saat yang sama menyerukan indahnya hidup dalam keberagaman terutama dalam Bingkai NKRI dgn simbol simbol kebersamaan dan perdamaian.

Mari sama-sama menjadi agen Kebangkitan Nasional yang terus mengusahkan perdamaian sesuai dengan cita cita luhur Pendiri Bangsa ini sebagai bangsa yang selalu beradab, bermoral dan berke-Tuhanan. Selamat Hari Kebangkitan Nasional.[caption caption="Malam Kolosal 1000 Cahaya Bagi NKRI"][/caption] ivan manukrante

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun