Mohon tunggu...
IVAN HERMANTO PUTRA
IVAN HERMANTO PUTRA Mohon Tunggu... Lainnya - unika soegijapranata 18 Komunikasi

halo..

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kejahatan Adiksi Media Sosial terhadap Generasi Milenial

30 Oktober 2020   08:25 Diperbarui: 30 Oktober 2020   08:40 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

(Ivan Hermanto Putra -- 18.M1.0002)

Saat ini, perkembangan media sosial telah bergerak begitu cepat, termasuk di kalangan milenial. Oleh karena itu, dampak adiksi media sosial menjadi suatu topik yang menarik untuk dibahas. Terlebih, saat ini penggunaan media sosial sudah dapat dikategorikan sebagai sesuatu yang lumrah dilakukan kebanyakan orang. Media sosial sendiri merupakan seperangkat alat komunikasi serta kolaborasi yang baru, yang memungkinkan terjadinya berbagai jenis interaksi yang tidak tersedia bagi orang awam sebelumnya (Brogan, C., 2010). Seturut dengan kegunaan alat komunikasi baru ini, proses interaksi dapat juga dilakukan oleh masyarakat awam. Alhasil, penggunaan media sosial sebagai sarana komunikasi dan kolaborasi tak dapat terhindarkan.

Penggunaan media sosial sebagai sarana komunikasi telah dilakukan sejak ada dan berkembangnya media sosial itu sendiri. Media sosial dinilai lebih praktis dan lebih efisien dibandingkan media yang lain. Media lain yang dimaksud yakni seperti media cetak, media televisi, dan media-media yang lain. Alasannya, media sosial tidak membutuhkan proses pengerjaan yang terlalu memakan waktu lama. Dengan adanya media sosial ini, proses komunikasi dapat terjadi secara cepat, bahkan langsung. Media ini juga memungkinkan penggunanya untuk melalukan komunikasi jarak jauh, secara global.

Tidak hanya berhenti disana, peran media sosial saat ini tidak hanya dimanfaatkan sebagai sarana komunikasi saja, tetapi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk membangun relasi atau hubungan, sarana dokumentasi, mendukung demokratisasi pengetahuan dan informasi, dan masih banyak lagi. Sarana dokumentasi yang dimaksudkan, saat ini media sosial merupakan media yang digunakan oleh individu agar menjadi sosial, atau menjadi sosial secara daring dengan cara berbagi isi, berita, foto dan lain-lain dengan orang lain (Taprial & Kanwar, 2012).

Penggunaan media sosial di dunia sendiri telah tumbuh secara eksponensial. Berdasarkan data, pertumbuhan penggunanya melibatkan hampir sepertiga dari populasi dunia pada Januari 2016. Kemudian dari data statistik media sosial, telah menunjukan terjadinya peningkatan tahunan rata-rata sebesar 10% dari jumlah total pengguna (Hawi & Samaha, 2017). Angka tersebut tergolong fantastis karena pada tahun tersebut, jumlah penduduk dunia mencapai angka 7,4 miliar. Dengan demikian, sepertiga populasi dunia yang telah menggunakan media sosial sebanyak 2,4 miliar. Terlebih lagi, ditambah dengan peningkatan sebanyak 10% tiap tahunnya.

Sebagai sarana baru, tentu tidak dapat dihindarkan dengan pengaruh positif dan negatif di dalamnya. Begitu pula dengan pengunaan media sosial. Media sosial tidak hanya memberikan dampak yang positif, tetapi juga dampak negatif. Penggunaan media sosial saat ini telah lazim di dalam masyarakat saat ini dan telah berkontribusi pada masalah kecanduan media sosial (Blackwell, D. et. Al., 2017). Situs media sosial memiliki kelebihan dan kekurangan. Namun, disini dampak negatif dari media sosial secara individu terutama kecanduan cukup mengkhawatirkan, dimana penggunanya menunjukkan gejala kecanduan dalam berperilaku (Andreassen, 2015; Ryan, et. al., 2014).

Kecanduan dalam menggunakan media sosial internet dapat mengakibatkan efek samping yang cukup besar pada kehidupan milenial, seperti: kecemasan, depresi, penurunan fisik dan kesehatan mental, hubungan interpersonal, dan penurunan kinerja (Ybarra, et. al., 2005; Yen, et. al., 2014; Wee, et. al., 2014). Oleh karena itu, penggunaan media sosial pun perlu dibatasi agar dampak negatif ini dapat diminimalisir. Namun sebelum itu, kita harus mengetahui terlebih dahulu ciri-ciri, hubungannya dengan pengguna media sosial, factor penyebab dan lain sebagainya.

Bagi para pengguna media sosial termasuk didalamnya generasi milenial yang tergolong adiktif terhadap media sosial, menurut Novianti, A. (2017) dalam kumparan.com memiliki kemungkinan untuk melakukan hal-hal sebagai berikut:

  • Menjadikan sosial media sebagai hal paling utama selepas bangun tidur.
  • Selalu melihat ke media sosial setiap sosial, dimanapun dan kapanpun.
  • Menghabiskan waktu untuk ber-media sosial selama berjam-jam.
  • Sangat teliti dalam memperhatikan jumlah komentar, suka pada akun media sosial.
  • Selalu membawa smartphone dalam genggaman.

Korelasi antara adiktivitas terhadap pengaruh perasaan penggunanya dari penggunaan media sosial yang membuat ketagihan memiliki hubungan negatif dengan harga diri, dan yang terakhir memiliki hubungan positif dengan kepuasan hidup. Lebih lanjut, analisis jalur menunjukkan bahwa harga diri memediasi pengaruh adiksi media sosial terhadap kepuasan hidup (Hawi & Samaha, 2017). Makna dari pernyataan itu berarti adiksi media sosial akan memberi pengaruh buruk terhadap harga diri seseorang, namun di sisi lain seseorang yang adiktif akan merasa hidup mereka puas.

Faktor yang menjadi penyebab dari kecanduan atau adiksi terhadap media sosial khususnya bagi generasi milenial yaitu masih banyak dari kaum milenial yang beranggapan bahwa semakin aktif dirinya di media sosial, maka mereka akan semakin terlihat keren dan gaul. Sedangkan, remaja yang tidak memiliki media sosial biasanya dianggap kurang gaul atau ketinggalan jaman (Suryani & Suwarti, 2014). 

Padahal kaum milenial sebagai salah satu pengguna media sosial, terkadang masih belum mampu memilah aktivitas yang bermanfaat atau tidak bagi mereka. Mereka juga cenderung dengan mudah terpengaruh terhadap kehidupan sosial di media sosial, tanpa berfikir adanya dampak positif dan negatif yang ditimbulkan dari aktivitas yang dilakukannya (Ekasari & Dharmawan, 2012).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun